Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Thursday, November 3, 2011

Sistem Biliaris


Sistem biliaris merupakan suatu saluran yang mengalirkan empedu dari hepar ke dalam duodenum. Berdasarkan lokasinya terbagi menjadi intrahepatik dan ekstrahepatik. Saluran biliaris intrahepatik terdiri atas kanalikuli biliaris dan duktuli biliaris. Saluran Biliaris ekstrahepatik terdiri atas duktus hepatikus kiri dan kanan, duktus hepatikus komunis, duktus sistikus, dan duktus koledokus. Vesika fellea sendiri merupakan bagian dari saluran biliaris ekstrahepatik yang berbentuk seperti buah pear yang fungsinya sebagai tempat penyimpanan dan pemekatan empedu serta sekresi empedu untuk digunakan dalam duodenum. Fungsi pemekatan empedu dari vesika fellea menyebabkan kadar unsur yang terdapat dalam empedu hepar berbeda dengan kadar unsur empedu dalam vesika fellea. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sekresi empedu dari vesika fellea ke dalam duodenum di antara faktor humoral dan neural. Vesika fellea terletak pada permukaan bawah dari hepar dan terbagi ke dalam 4 bagian anatomi yaitu fundus, korpus, infundibulum dan leher. (1,2,3)


EMBRIOLOGI


Traktus biliaris dan hepar berkembang dari traktus gastrointestinal primitif pada foregut distal, berupa kantong yang dikenal sebagai divertikulum hepar atau liver bud dan pertama kali tampak pada minggu ke-5 kehamilan atau ketika panjang embrio 3 mm (berumur rata-rata 25 hari). Kantong ini kemudian berkembang dan meluas ke arah ventral mesenterium dan terbagi menjadi 2 tunas yaitu cranial bud dan caudal bud. Cranial bud merupakan bakal hepar dan duktus intrahepatik sedangkan caudal bud berkembang menjadi vesika fellea dan duktus sistikus. Dasar dari divertikulum akan menjadi duktus biliaris komunis. Tunas-tunas kecil yang lain berkembang dari bagian proksimal caudal bud dan tumbuh ke bawah dan membentuk bagian ventral pankreas. Cranial bud terbagi menjadi 2 tunas kecil yang berkembang ke atas ke arah septum transversum (bakal diafragma), membentuk lobus kanan dan kiri hepar. Caudal bud terbawa ke atas seiring perkembangan cranial bud dan berhenti pada permukaan bawah dari cranial bud dan membentuk vesika fellea dan duktus sistikus.


Selama cranial bud dan caudal bud berkembang, ventral pancreatic bud berputas 180 derajat dari kanan ke kiri untuk bergabung dengan dorsal pancreatic bud membentuk pankreas. Gabungan antara kedua tunas ini terjadi pada minggu ke-7 kehamilan. Karena ujung duktus koledokus terletak pada ventral pancreatic bud, maka hasil rotasi tersebut menyebabkan pertemuan antara duktus koledokus dengan duodenum berada di dinding posteromedial duodenum, sebelah posterior duktus pankreatikus dorsal.


Kantong di bagian ventral yang merupakan bakal traktus biliaris mula-mula hanya berbentuk tali padat dari sel endoderm dan tidak terdapat lumen. Pada permulaan minggu ke-7 kehamilan, mulai terjadi vakuolisasi dan pembentukan lumen dalam vesika fellea, duktus sistikus, duktus hepatikus dan duktus biliaris komunis.


Pada 3 bulan kehamilan, tampak aliran empedu dari kanalis traktus biliaris ke dalam duodenum. (1,2,4)



DAFTAR PUSTAKA


1. Simeone DM; Gallbladder and Biliary Tract : Anatomy and Structural Anomalies in Textbook of Gastroenterology, 4th edition, Philadelphia,Lippincott Williams & Wilkins,2003,pg. 2166-2173


2. Cholecystectomy Anatomy, available from url.http//www.dcregistry.com/, cited on March 27th ,2005, pg. 1-7


3. Guyton AC and Hall JE; Secretory Functions of the Alimentary Tract in Textbook of Medical Physiology, Ninth Edition, W.B.Saunders Company, Philadephia, 1997, pg. 827-829


4. Orloff MJ; The Biliary System in Textbook of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice, Sabiston DC ed, 1981, pg. 1229-1234

No comments:

Post a Comment