Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Friday, November 4, 2011

Multiple Sklerosis

Multiple Sklerosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang secara genetis rentan, menyebabkan perubahan pada mekanisme immune didalam susunan saraf pusat (SSP).1
Multiple sklerosis termasuk penyakit-penyakit demielinisasi. Di dalam susunan saraf sentral terjadi daerah-daerah yang mengalami demielinisasi. Gejala-gejalanya hilang timbul dalam serangan-serangan dan tiap serangan meninggalkan cacat. Gejala-gejala neurologis tergantung dari bagian yang mengalami kerusakan. Karena keadaan alergi juga dapat menimbulkan demielinisasi dalam susunan saraf sentral, (vaksinasi terhadap cacar, pengobatan anti-rabies), orang menduga bahwa multipel sklerosis juga merupakan penyakit auto-immun.2
Selain karena gambaran klinisnya yang khas, saat ini di Eropa Utara multiple sklerosis merupakan penyakit neurologik yang paling sering ditemukan. Prevalensinya yaitu jumlah kasus yang serentak ditemukan dalam populasi, paling tinggi di Eropa Utara dan Tengah, termasuk Swiss, Rusia Soviet, Kanada, dan Amerika Serikat bagian utara, Selandia Baru, dan bagian barat daya Australia. Di antara populasi multirasial, orang kulit putih memiliki resiko yang paling tinggi. Selain itu, belum diketahuinya secara pasti etiologi dari penyakit ini, adanya keterlibatan faktor genetik dan kemungkinan dapat ditularkannya penyakit ini sehingga hal ini sangat menarik untuk didiskusikan.3

ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini sampai kini masih belum jelas. Dalam sejarah multiple sklerosis ini tidak sedikit teori yang telah diajukan untuk menerangkan timbulnya penyakit ini. Hanya teori infeksi yang sampai kini masih bertahan karena teori infeksi ini memiliki dasar yang cukup kuat, yaitu infeksi virus yang lambat dengan masa inkubasi yang melebihi 15 tahun.7
Beberapa keadaan lain yang dianggap sebagai faktor pencetus timbulnya multiple sklerosis, di antaranya adalah kehamilan, stress emosional dan cedera. Serangan pertama biasanya dapat sembuh dengan sempurna. Remisi biasanya terjadi dalam waktu satu sampai tiga bulan, dan di susul dengan serangan-serangan berikutnya. Akan tetapi pada akhirnya penyembuhan tidak lagi sempurna dan pasien akan menderita kerusakan permanen tambahan pada setiap kali serangan.4
EPIDEMIOLOGI
Kasus ini sedikit lebih banyak menyerang wanita dibandingkan dengan pria, usia rata-rata penderita penyakit ini adalah 30 tahun, dengan batas anatara 18 – 40 tahun. Lebih sering dijumpai pada daerah yang beriklim sedang (Eropa Utara dan Amerika Utara), dengan insiden kurang lebih 10 per 10.000 penduduk. Penyakit ini jarang ditemukan di daerah tropis.4
Multiple sklerosis secara dominan menyerang orang kulit putih, informasi terakhir cenderung menunjukkan bahwa multiple sklerosis adalah suatu penyakit bawaan dan mungkin dapat ditularkan. Adanya bukti bahwa hubungan antara HLA system (Human Leukocyte Antigen) dan multiple sklerosis menunjukkan suatu kerentanan genetis terhadap penyakit itu.

DAFTAR PUSTAKA


Chusid J.G, Multiple Sclerosis, pada Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 1994
Lumbantobing.S, Multiple Sclerosis, pada Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gadjah Mada Universitay Press, 1996
Mardjono, M dan Priguna S, Multiple sclerosis, pada Neurologis Klinis Dasar, Jakarta ; Dian Rakyat, 2000
Markam Soemarsono. dr, Multiple Sclerosis, pada Neurologi Praktis, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990