Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Tuesday, February 28, 2012

Manfaat Dan Khasiat Teh Hijau Untuk Kesehatan


Teh merupakan salahsatu minuman yang begitu familiar dan banyak peminatnya di wilayah asia dankhususnya di Asia Tenggara. Di Indonesia meminum teh dilakukan setiap hari,berbeda dengan di wilayah eropa minum teh biasanya dilakukan hanya apabila adaperayaan khusus, meminum teh memang banyak manfaatnya, teh minuman yangmenyehatkan jelas karena kandungannya yang sangat baik bagi tubuh.

Selama ini banyakorang sering menggunakan teh hijau sebagai minuman kesehatan. Ternyata,berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, manfaat teh hijau untukkesehatan sangatlah banyak.Teh hijau mengandung zat antioksidan yang dapatmenolak racun yang akan masuk ke tubuh kita. Teh hijau juga mengandung vitaminE dan vitamin C yang bermanfaat untuk memperkuat daya tahan tubuh, kesehatankulit, dan kesehatan rambut.
Dalam teh Hijaukandungan senyawa polifenol yang sangat banyak berperan sebagai pelindungterhadap kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh.Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kankertersebut.
Radikal bebassendiri terbentuk secara alami dalam tubuh. Molekul ini dapat merusak sel-selmanusia. Orang menduga bahwa molekul inilah salah satu penyebab kanker,termasuk berbagai jenis penyakit lain seperti penyakit jantung dan penuaan.
Daun teh hijau yangtelah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol. Selain dapat memerangi kankerpayudara, zat ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru,usus besar, dubur, hati, dan pankreas.
Manfaat Teh Hijauantara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak,menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakitjantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Maka,tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.
Ada pula yang harusAnda perhatikan saat Anda minum teh agar zat yang berguna dalam tubuh tidakhilang, antara lain:
Jangan minum tehsaat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicurioleh zat stimulan teh.
Jangan minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asamlambung.
Hindari minum teh dicampur dengan gula karena menyebabkan zat-zat yangdikandungnya menjadi berkurang.
Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yangteroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan padateh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akanmengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.
Khasiat TEH HIJAU
Khasiatnya antara lain :
Khasiat teh bagi kesehatan telah dikenal ribuan tahun yang lalu. Dalam penelitianilmiah, ditemukan kegunaan teh secara farmakologi bagi tubuh manusia.Disebabkan karena adanya berbagai jenis senyawa kimia seperti asam amino,alkaloid murni, zat aromatic dan vitamin.
Kandungan vitamin Cdalam teh lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan yang ada di apel, tomatdan jeruk nipis. Sedangkan B12 besarnya 10 – 20 kali lebih tinggi dibandingkandengan yang didapat dalam sereal dan sayuran, dan komponennya tidak mudahdidapat pada makanan lain.
Teh mengandung asamamino yang diperlukan oleh tubuh, kaya akan mineral dan berbagai vitamin.Seorang peminum teh yang secara teratur minum teh dengan dosis rasional, akanmendapatkan suplai nutrisi yang teratur bagi tubuhnya dan menyebabkanterbentuknya kekebalan alami.
Dari hasilpenelitian di Uni Soviet teh hijau maupun teh hitam, berfungsi sebagai salahsatu unsur yang dapat membantu agar tak mudah terserang penyakit. Pakarpeneliti dari Chinnese Academy of Preventife Medicine di Cina, setelahmempelajari 17 jenis teh dapat membuktikan bahwa teh dapat memperlambatterbentuknya nitrosamin di dalam tubuh.
Selain itu beberapaunsur dalam teh dapat mendeteksi perkembangan sel tumor yang terdapat padabeberapa bagian dari tubuh manusia.
Senyawa dalam tehdan fungsinya :
1. KATEKINMenurunkan kadarkolesterol
Menurunkan tekanan darah dan kadar gula dalam darah
Anti kanker, factor anti mutant
Membantu kerja ginjal mencegah terjadinya batu empedu
2. POLIFENOL/TANINMemperlancarpencernaan, membunuh bakteri disentri
Memiliki fungsi anti oksidan
Melarutkan lemak
3. KAFEIN (Theophyiline Theobromine)Menstimulasi pusatsyaraf
Memperlancar sirkulasi darah, membantu fungsi ginjal
Meningkatkan konsentrasi
4. MINYAK ESENSIMemperlancarpencernaan dan melarutkan lemak
Sumber aroma teh
5. FLAVANOLSMenguatkan pembuluhdarah, memiliki fungsi antioksidan
6. FLUORIDE (Menganese, Zinc, Potassium)Mencegah kerusakangigi
7. VITAMIN CMencegah danmelawan influenza
Mengurangi stress
Menurunkan tekanan darah tinggi
Memiliki fungsi anti oksidan
Melindungi kornea mata dan sinar UV (mencegah katarak)
8. VITAMIN EMencegah penuaandini
Mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke
Mencegah pembentukan lemak di pembuluh darah
9. VITAMIN B KompleksMembantu metabolismkarbohidart
10. MONOCITRATEMencegah bau mulut(nafas tidak segar)
11. CHLOROPILMengharumkan mulut
Cara menyeduh teh hijau :
Ambil satu sendokmakan teh hijau (+ 10 gram) masukkan dalam satu liter air mendidih, tutup rapatdan biarkan 5-10 menit baru siap untuk diminum. Takaran untuk satu gelas cukupsatu sendok teh (2 gram).
Membuat BIANG TEH untuk keluarga : Ambil dan masukkan 4 sendok makan teh hijauke dalam teko, diseduh dengan dua liter air mendidih. Setiap akan menghidangkanminuman, campurannya adalah : ½ gelas biang teh + ½ gelas air putih panas. Agarterasa nikmatnya minum teh, minumlah selagi hangat.
Dianjurkan minum teh hijau setiap hari secara teratur 3 sampai 5 cangkir sesuaidengan takarannya sehingga khasiat dari teh hijau terasa manfaatnya.
Bila dibandingkan dengan jenis minuman lain, teh ternyata lebih banyakmanfaatnya. Minuman ini bisa mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringansejenis influenza hingga yang berat macam kanker. Jenis tehnya juga bisadipilih menurut selera masing-masing.
Banyak sekalimanfaat dari meminum teh,sudah harganya relatif murah, teh juga banyakmenfaatnya bagi tubuh kita. Sudah banyak buktinya kenapa kita tidak mencoba?

8 Makanan Peningkat Kesuburan Wanita


Ketika sepasang suami istri memutuskan bahwa mereka siap untuk menjadi orang tua, mereka sering menerapkan perubahan dalam gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan dan membantu mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua.

Salah satu perubahan terbesar yang wanita lakukan untuk mempersiapkan kehamilan
adalah beralih ke pola makan yang sehat. Makan sehat mungkin tidak cukup bagi pasangan yang mengalami kesulitan hamil. Ada beberapa jenis makanan yang sangat spesifik dan telah dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan kesuburan. Di bawah ini adalah 8 jenis di antaranya :

1. Susu, keju, yogurt, dan es krim

Kalsium adalah nutrisi penting bagi perempuan dalam semua tahap kehidupan, termasuk kehamilan. Kebanyakan ibu hamil memahami pentingnya mendapatkan cukup kalsium untuk mendukung perkembangan tulang bayi, serta untuk menjaga pasokan kalsium tubuhnya sendiri. Kalsium pun penting artinya selama fase prakonsepsi untuk membantu meningkatkan kesuburan. Menambah asupan kalsium dari sumber makanan kaya lemak susu, seperti susu, yogurt, es krim dan keju, tidak hanya akan membantu memperkuat tulang. Tetapi sebenarnya juga membantu sistem reproduksi berfungsi lebih efisien.

Alasan hubungan antara susu dan meningkatnya kesuburan belum dipahami. Tetapi para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian pada subjek, yang semuanya mengarah ke manfaat asupan tinggi kalsium pada kesehatan reproduksi. Wanita yang mencoba untuk hamil harus memenuhi sekitar 1.000 miligram kalsium per hari, setara dengan sekitar 8 ons gelas susu.
Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa produk susu yang dikonsumsi harus yang tinggi lemak untuk meningkatkan kesuburan. Meski alasannya tidak diketahui, tapi menurut studi terakhir, produk susu rendah lemak tidak memiliki efek positif yang sama untuk meningkatkan kesuburan. Bahkan, penelitian menemukan, wanita yang mengonsumsi susu rendah lemak memiliki penurunan kesuburan. Selama berat badan Anda berada dalam kisaran normal, sebaiknya pilih susu tinggi lemak untuk setidaknya satu porsi harian kalsium Anda.

2. Karbohidrat kompleks

Dalam beberapa tahun terakhir, karbohidrat telah mendapat cap buruk. Banyak orang menghindari karbohidrat dengan alasan dapat membuat lingkar pinggang besar. Beberapa wanita yang sedang berusaha untuk hamil keliru jika mereka berpikir bahwa harus menghindari karbohidrat untuk mempertahankan berat badan mereka. Tidak semua karbohidrat diciptakan sama.

Karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, tidak hanya sehat, tetapi dapat membantu meningkatkan kesuburan, tidak seperti karbohidrat yang ditemukan dalam roti olahan dan nasi putih. Ketika Anda mengonsumsi karbohidrat olahan, maka kadar gula darah dan insulin meningkat. Hal ini dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab untuk reproduksi, yang dapat menunda atau mencegah pembuahan.

3. Buah dan sayuran berwarna cerah

Bukan rahasia lagi kalau buah dan sayuran adalah sumber gizi yang sangat penting bagi pria dan wanita. Selain kaya akan vitamin, mineral dan nutrisi penting, buah-buahan segar dan sayur-sayuran kaya antioksidan dan fitokimia yang membantu menghilangkan radikal bebas. Ketika radikal bebas menumpuk di dalam tubuh, mereka dapat menyebabkan sejumlah besar masalah kesehatan, termasuk gangguan pada hormon reproduksi. Bahkan buah dan sayuran juga dapat menghilangkan racun yang dapat mengganggu pembuahan.

Saat memilih buah dan sayuran, isilah piring Anda dengan berbagai warna buah yang cerah sebanyak mungkin. Sebagai aturan umum, semakin kuat warnanya, semakin lebih banyak kandungan nutrisi pada buah atau sayuran. Berries adalah buah yang sangat bergizi. Makanan ini membantu melindungi sel-sel Anda dari kerusakan dan mencegah penuaan sel. Buah ini tidak hanya mempengaruhi tubuh Anda, tetapi juga telur dalam saluran reproduksi. Jauhi segala macam buah dan sayur kalengan yang memiliki nilai gizi yang sangat sedikit dan penuh dengan bahan pengawet dan pemanis buatan.

4. Daging ayam

Konsumsi daging ayam sangat penting karena makanan ini tinggi protein dan zat besi, yang sangat penting bagi perempuan yang sedang berusaha untuk hamil. Besi dan protein sangat penting bagi perempuan sebelum dan selama kehamilan. Meskipun zat besi dan protein dapat ditemukan juga pada produk non-hewani, tetapi ada hubungan yang signifikan antara protein hewani dan peningkatan kesuburan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang kekurangan zat besi lebih mungkin untuk menderita kemandulan daripada mereka yang kebutuhan zat besinya tercukupi.

Ini tidak berarti bahwa semua protein Anda harus berasal dari daging hewan tanpa lemak, tetapi bertujuan untuk setidaknya satu porsi per hari. Pastikan untuk memilih ayam yang diproses dengan teknik sehat seperti memanggang, dan menghindari ayam yang digoreng atau tinggi lemak.

5. Telur

Banyak orang yang terkejut mengetahui bahwa telur merupakan makanan super kuat yang secara dramatis dapat meningkatkan kesehatan reproduksi. Telur kaya akan vitamin dan nutrisi penting seperti protein dan kolin. Asupan kolin sangat dibutuhkan sebelum dan saat kehamilan karena meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap asam folat. Asam folat sangat penting selama tahap prakonsepsi dan awal kehamilan untuk mencegah bayi lahir cacat saraf seperti spina bifida. Mengkonsumsi hanya satu telur per hari dapat meningkatkan kadar kolin yang cukup untuk meningkatkan penyerapan asam folat dua kali lipat.

6. Sayuran berdaun hijau

Selain semua antioksidan yang ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, sayuran ini juga kaya dengan zat besi. Besi sangat penting untuk mempertahankan siklus menstruasi seimbang, karena banyak wanita yang kekurangan zat besi cenderung memiliki menstruasi yang tidak teratur. Ketika wanita mengalami gangguan pada siklus menstruasi mereka, mereka cenderung untuk dapat hamil. Dengan memasukkan sayuran berdaun hijau ke dalam menu Anda setiap hari, Anda dapat meningkatkan kadar zat besi Anda secara signifikan hanya dalam satu bulan.

7. Kacang-kacanan dan biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian dicerna lebih lambat di dalam tubuh, yang membantu mengatur tingkat insulin dan meningkatkan ovulasi. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung asam lemak Omega-3, asam lemak esensial yang memiliki efek langsung pada tingkat hormon. Kacang dan biji-bijian juga sangat tinggi antioksidan. Selain menghilangkan radikal bebas, antioksidan membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan tubuh wanita dari menyerang sperma pria.

8. Minyak zaitun


Sebagaimana disebutkan di atas, Omega-3 diyakini memiliki efek yang sangat besar pada peningkatan kesuburan. Omega-3 biasanya ditemukan pada minyak zaitun. Studi menunjukkan bahwa Omega 3 benar-benar dapat meningkatkan kualitas baik sperma atau pun sel telur, sehingga menjadi bagian penting dari diet kesuburan bagi pria dan wanita yang berusaha untuk hamil.

18 Jurus Mengusir Nyeri Punggung


Nyeri punggung adalah masalah yang lumrah pada pria dan merupakan penyebab utama terbatasnya aktivitas di kalangan berusia kurang dari 45 tahun. Gangguan ini juga termasuk lima besar yang menyebabkan orang menjalani rawat inap di rumah sakit dan termasuk tiga alasan utama orang harus dioperasi.

Kebanyakan pria mengalami nyeri punggung pertama antara usia 30 dan 45 tahun. Usia tersebut merupakan awal dimulainya nyeri punggung. Kurang lebih bersamaan dengan saat Anda pertama kali mempunyai uban. Usia tiga puluhan dan empat puluhan adalah usia ketika artritis dan penyakit-penyakit degeneratif lain pada sendi-sendi kecil punggung mulai menggerogoti pria.

Spinal stenosis, misalnya, penyempitan kanal dalam tulang belakang yang berisi saraf tulang belakang, menyebabkan saraf pada tulang belakang sebelah bawah tertekan dan membuat Anda merasa nyeri. Dalam kasus lain, yang menjadi sumber masalah adalah berubah bentuknya cakram antar-ruas.

Cakram antar-ruas adalah bantalan-bantalan kecil yang pinggiran luarnya terbuat dari bahan kuat tetapi elastis (disebut annulus) sedangkan bagian tengahnya lunak. Cakram ini berfungsi sebagai peredam getar di antara ruas-ruas tulang belakang. Lama kelamaan ada cakram yang menonjol dari posisinya karena annulus-nya koyak, dan ini menyebabkan bagian tengah menonjol ke luar menekan akar saraf, berakibat nyeri yang luar biasa. Sikap tubuh yang buruk juga meningkatkan peregangan pada punggung dan dapat memperparah artritis selain menyebabkan kerusakan pada cakram antar-ruas.

Tapi, sejauh ini penyebab nyeri punggung yang paling umum adalah peregangan otot. Dengan bertambahnya usia, banyak di antara kita kurang bergerak dan kurang berolahraga. Akibatnya, otot-otot pada perut dan punggung yang berfungsi mendukung tulang belakang menjadi lemah selain bentuknya tidak karuan.

Periksakan diri ke dokter bila nyeri yang Anda rasakan sangat mengganggu dan Anda sulit bergerak, bila nyeri itu menyebar sampai ke pantat atau kaki, bila kaki Anda seperti mati rasa atau senut-senut, bila Anda sulit mengendalikan buang air kecil atau air besar, atau bila Anda mengalami demam atau sakit perut.

Jaga kesehatan tulang punggung
Nyeri punggung sering dapat disembuhkan dengan mudah tanpa operasi atau obat-obatan. Sejatinya, 60 persen penderita nyeri punggung akut dapat bekerja kembali dalam waktu seminggu, dan 90 persen penderita dapat bekerja kembali setelah enam pekan. Berikut adalah petunjuk mencegah dan mengatasi nyeri punggung.

1. Peregangan setiap pagi
Mulailah hari-hari dengan melakukan peregangan sewaktu masih berada di tempat tidur. Ingat, bahwa Anda telah berbaring lemas selama delapan jam, maka jika Anda tiba-tiba bangkit berdiri, Anda dapat mengalami cedera punggung. Sebelum bangun, pelan-pelan regangkan lengan Anda ke atas kepala, kemudian tarik lutut Anda ke arah dada secara bergantian. Apabila Anda siap untuk duduk, bergulirlah ke sisi tempat tidur dan gunakan lengan Anda untuk membantu mengangkat tubuh Anda. Setelah berdiri letakkan tangan Anda pada pantat lalu pekan-pelan condongkan tubuh ke belakang untuk meregangkan tulang punggung.

2. Sempatkan diri berjalan-jalan
Berjalan-jalan dapat menjaga kesehatan punggung dengan cara membuat seluruh tubuh tetap bugar. Kegiatan ini memperkuat otot-otot yang berfungsi membentuk pantat, kaki, punggung, dan perut. Berjalan-jalan yang agak cepat juga membantu tubuh mengeluarkan endorfin, hormon yang berfungsi meredakan nyeri. Berenang, bersepeda, dan berlari juga baik.

3. Istirahatkan punggung
Duduk memberikan tekanan lebih banyak pada punggung daripada berdiri: Apabila Anda harus duduk di meja Anda untuk waktu yang lama atau Anda harus menempuh perjalanan jauh dengan pesawat, kereta api, atau mobil, sering-seringlah mengubah posisi duduk dan memberi punggung Anda kesempatan beristirahat dengan berdiri dan berjalan-jalan kira-kira setiap satu jam sekali.

4. Berlutut, jangan membungkuk
Hindari membungkuk setinggi pinggang ketika mengambil sesuatu. Itu menciptakan ketegangan pada punggung dan memperbesar risiko cedera. Sebagai ganti, gunakan alat pemegang yang panjang dan berlutut menggunakan bantalan atau pelindung lutut ketika Anda berkebun atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan tinggi kurang dari selutut.

5. Gunakan kaki untuk bekerja
Apabila Anda sedang mengangkat sesuatu-entah beratnya 3 kilogram atau 25 kilogram-berjongkoklah, usahakan agar punggung tetap tegak kemudian angkat beban itu menggunakan tenaga kaki. Taksir beban yang akan Anda angkat.

6. Condongkan punggung ketika mengangkat beban.
Apabila Anda tidak menemukan seseorang untuk membantu mengangkat beban berat, cobalah cara berikut sebagai langkah terakhir: Apabila benda itu terletak setinggi meja, condongkan tubuh Anda ke arah benda itu untuk menarik atau mengangkatnya. Anda juga dapat menggunakan cara ini untuk mengangkat jendela geser. Posisi ini mengurangi tekanan pada tulang punggung Anda karena Anda terpaksa menggunakan kaki sebagai penumpu.

7. Berdiri atau duduk tegak
Mempertahankan sikap tubuh yang benar adalah cara terbaik untuk mencegah nyeri punggung. Untuk memperbaiki sikap tubuh Anda, cobalah yang berikut ini. Berdiri merapat pada dinding atau duduk di kursi makan, pastikan bawwa bahu dan pantat Anda menyentuh dinding atau sandaran kursi. Selipkan lengan Anda ke ruang antara punggung sebelah bawah dan dinding atau sandaran kursi. Apabila masih ada bagian di mana tangan Anda tidak bersentuhan baik dengan punggung maupun dinding atau sandaran kursi, angkat pinggul Anda sehingga ruang berlebih itu hilang. Pertahankan posisi itu sekitar 20 hitungan sambil memandang ke cermin untuk melihat sikap tubuh Anda sendiri. Pertahankan sikap tubuh seperti itu sampai petang. Kerjakan latihan ini setiap hari selama tiga pekan sampai sikap tubuh yang benar itu menjadi kebiasaan.

8. Perhatikan tempat tidur
Kasur harus menyediakan dukungan yang benar, rata, dan tidak melendut. Jadi, kalau Anda merasa seperti tidur di tengah roti yang tengahnya sudah dikeduk, berarti Anda memerlukan sebuah kasur baru. Sebuah kasur kehilangan sebagian besar daya dukungnya setelah dipakai cukup lama. Sebuah kasur kurang lebih sama dengan sepasang sepatu. Mula-mula pas dan enak dipakai, tetapi tidak berarti akan selamanya demikian.

9. Pasang bantalan untuk punggung bagian bawah
Bantalan dari karet busa berbentuk bundar yang dapat dibeli di toko-toko perlengkapan medis dapat menolong Anda mempertahankan lengkung yang alami pada tulang punggung bagian bawah dan mencegah nyeri pada bagian itu. Setiap kali Anda duduk, pasang bantalan itu di antara kursi dan punggung bagian bawah Anda.

10. Pilih busana yang benar
Mengenakan celana ketat dapat menghalangi Anda menggunakan biomekanik yang tepat seperti menekuk lutut, terutama ketika sedang mengangkat suatu benda. Cobalah mengenakan busana yang agak longgar selama sebulan.

11. Stop merokok
Merokok mengurangi aliran darah ke punggung dan dapat memperlemah cakram antarruas. Jadi, apabila Anda merokok, berhentilah.

12. Dinginkan dengan es
Tempelkan es ke bagian punggung yang sakit sesegera mungkin untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Bungkus sebuah kantong es dengan sarung bantal atau handuk (jangan pernah menempelkan es secara langsung pada kulit Anda) kemudian tempelkan pada bagian yang terasa nyeri selama sepuluh menit setiap jam sampai rasa nyeri mereda.

13. Hangatkan
Setelah pembengkakan berhasil Anda atasi dengan es-biasanya dalam waktu kira-kira 48 jam-Anda dapat mulai menggunakan panas. Panas meningkatkan aliran darah ke bagian yang cedera, menyantaikan jaringan dan dapat memudahkan Anda bergerak. Tempelkan kain penyeka yang hangat-dengan temperatur kurang lebih sama dengan temperatur kulit-pada punggung Anda selama 5 hingga 10 menit setiap jam, atau mandi air hangat baik di pancuran atau bak rendam berpusar (whirlpool).

14. Sediakan obat pereda nyeri.
Menelan satu atau dua tablet aspirin atau ibuprofen setiap empat hingga enam jam dapat meredakan ranya nyeri dan mengurangi pembengkakan. Namun jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Untuk keamanan, pastikan Anda sebelumnya berkonsultasi dengan dokter.

15. Angkat kaki
Apabila nyeri punggung yang menyerang Anda masih ringan, berbaringlah di lantai kemudian angkat kaki Anda ke atas kursi sedemikian sehingga paha Anda membentuk sudut 90 derajat dengan pinggul dan betis Anda terletak di atas kursi dengan sudut 90 derajat terhadap paha. Posisi ini menjadikan otot otot penting pada punggung Anda santai dan merupakan posisi yang paling tidak membebani tulang punggung Anda.

16. Terus bergerak
Walaupun dahulu dokter pernah menganjurkan istirahat panjang di tempat tidur, sekarang mereka percaya bawwa pemulihan Anda justru semakin cepat bila Anda semakin aktif Sesungguhnya, istirahat di tempat tidur selama dua pekan melemahkan otot-otot dan tulang punggung Anda dan malah memperlambat kesembuhan, selain membuat Anda lebih mudah menderita sakit yang sama. Maka jangan berbaring di tempat tidur lebih dari dua hari, usahakan bangun sekurangnya satu jam sekali untuk berjalan-jalan atau melakukan peregangan.

17. Dimanipulasi
Kiropraktor telah mendapatkan pengakuan oleh kalangan medis. Sebuah analisis atas 25 penelitian terhadap manipulasi tulang punggung-inti dalam terapi kiropraktik-menemukan bahwa manipulasi yang mereka lakukan bisa menghasilkan penyembuhan beberapa lama pada nyeri punggung akut yang tanpa komplikasi. Pada umumnya, seorang kiropraktor berulang-ulang memijit bagian tulang punggung yang sakit menggunakan pangkal telapak tangannya. Mintalah kepada dokter untuk merujuk Anda ke kiropraktor terdekat di daerah Anda.

18. Dapatkan second opinion
Menurut perhimpunan dokter bedah ortopedi Amerika, dalam setahun mereka telah melakukan lebih dari 400.000 pembedahan, misalnya spinal fusion dan disk removal atau disk destruction. Akan tetapi sebuah penelitian yang dilakukan oleh organisasi Blue Cross dan Blue Shield menemukan bahwa hampir 13 persen operasi tulang punggung dilakukan dengan alasan yang kurang tepat. Cari pendapat dari sekurangnya seorang dokter lain apabila, dokter yang memeriksa Anda menganjurkan tindakan pembedahan.


Bagian Tubuh yang Menunjukan Adanya Kanker Pada Anak


Pada anak, adanya kanker khususnya yang menyerang jaringan padat biasanya ditandai dengan benjolan. Benjolan tersebut bisa diraba di bagian tubuh tertentu dan sangat berguna sebagai deteksi dini agar sel kanker lebih mudah diobati. Hingga saat ini masih sulit melakukan deteksi dini kanker pada anak. Kebanyakan baru bisa dideteksi setelah terjadi benjolan. Khusus untuk jenis kanker yang sifatnya cair seperti leukemia, deteksinya relatif lebih sulit karena tidak memicu benjolan. Tanda awal leukemia biasanya dikenali dari gejala muka pucat dan lemas, lebam dan bercak kemerahan di permukaan kulit dan disertai demam.


Ada beberapa bagian tubuh yang bisa menunjukkan adanya kanker padat bila terdapat benjolan di sekitarnya:


Leher

Waspadai jika menemukan benjolan yang dijumpai di leher anak dan bertambah besar dalam waktu singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan ditekan atau dipegang.


Perut

Banyak organ yang terdapat di dalam perut, antara lain hati, ginjal, indung telur dan lain-lain. Semua organ tersebut bnisa kena kanker. Segera periksakan bila perut anak terlihat membuncit dan bila ditekan teraba suatu benjolan.


Paru

Biasanya kanker paru merupakan akibat dari penyebaran suatu jenis kanker tertentu ke paru-paru. Salah satu jenis kanker pada anak yang bisa menyebar ke paru-paru adalah kanker tulang.


Mata

Orangtua harus curiga bila mata anak terlihat seperti mata kucing, mata merah dan dangguan penglihatan atau juling. Bisa jadi itu adalah tanda-tanda retinoblastoma atau kanker mata.


Tangan dan kaki

Waspadai jika terlihat ada bengkak pada tangan dan kaki. Pembengkakan yang menandakan adanya kanker biasanya ditandai dengan gejala demam atau nyeri.


Alat kelamin

Alat kelamin yang dimaksud adalah alat kelamin laki-laki, khususnya testis atau buah zakar. Tanda-tanda kanker adalah bila testis kanan dan kiri tidak sama besar, konsistensi atau kekenyalan terasa lebih keras tetapi tidak ada infeksi.


Otak

Orangtua harus mewaspadai gejala kanker otak dengan melihat gejala yang ditimbulkan antara lain pusing, mual, muntah yang menyemprot, lumpuh dan gangguan keseimbangan.

Thursday, February 23, 2012

Bayi Alergi Susu Sapi Jangan Langsung Diberi Susu Kedelai


Air susu ibu (ASI) memang makanan terbaik untuk bayi, tapi beberapa alasan medis dapat menyebabkan seorang ibu tak bisa memberikan ASI. Susu sapi pun sering menjadi pilihan namun seringkali menyebabkan alergi. Jika sudah begitu, jangan buru-buru memberikan susu kedelai untuk bayi.

"Yang terbaik untuk bayi tetaplah ASI, tapi ada alasan medis yang membuat ibu tidak bisa memberikan ASI seperti minum obat jangka panjang seperti obat TBC (tuberkulosis). Nah, karena bayi hanya bisa menghisap dan menelan maka diberilah susu pengganti. Dan semakin proteinnya mendekati dengan protein manusia, dipilihlah susu sapi," jelas DR Dr Luciana B Sutanto, MS, SpGK, Dosen Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, dalam acara temu media di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (21/2/2012).

Tapi karena protein susu sapi lebih tinggi dibandingkan ASI (protein manusia), maka susu sapi sering menyebabkan alergi pada bayi.

"Kalau bayi di bawah 6 bulan alergi susu sapi, jangan langsung diberi susu kedelai. Susu kedelai hanya boleh diberikan untuk bayi di atas usia 6 bulan, karena proteinnya nabati dan tidak selengkap pada protein hewani. Susu kedelai juga tidak mengandung kolesterol yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organnya. Tapi memang yang ideal tetap ASI," lanjut DR Luciana.

DR Dr Zakiudin Munasir, SpA (K) menyatakan rekomendasi dari berbagai organisasi dunia seperti US NIAID, EAACI, French society of pediatrics, American Academy of Pediatric (AAP) menekankan, bayi yang berisiko tinggi alergi (dengan orangtua atau saudara kandung memiliki alergi) risiko alerginya dapat dicegah dengan susu formula terhidrolisa (proteinnya sudah dipecah) yang sudah terbukti manfaatnya.

Salah satu susu formula terhidrolisa yang telah diteliti manfaatnya adalah susu dengan protein whey yang terhidrolisa secara parsial. Ini berarti susu formula tersebut memiliki protein whey yang dipecah menjadi partikel yang lebih kecil sehingga mengurangi sifat alergenik dari susu sapi.

"Untuk pencegahan bisa mengonsumsi susu sapi yang terhidrolisa sebagian (parsial). Untuk anak yang sudah alergi pilih susu sapi yang terhidrolisa banyak (ekstensif)," tutur DR Dr Zakiudin Munasir, SpA (K), Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.

DR Zaki menyatakan susu kedelai hanya sebagai alternatif bila orangtua tidak bisa memberikan susu sapi terhidrolisa ekstensif, karena mungkin harganya lebih mahal dan rasanya tidak enak, tapi hanya boleh diberikan untuk bayi di atas usia 6 bulan dan bukan untuk pencegahan.


Ikan Bermanfaat Bagi Kesehatan Pria


Ikan merupakan makanan yang bisa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Tapi ternyata kandungan nutrisi dalam ikan juga bisa berguna untuk meningkatkan libido atau gairah seksual laki-laki yang membuatnya makin greng. Ketika seseorang mengalami perubahan libido, para ahli biasanya mengatakan hal ini didasarkan pada masalah keintiman, suasana hati dan kesehatan fisik. Tapi kondisi ini juga bisa diperbaiki melalui makanan, salah satunya konsumsi tinggi ikan dan makanan laut yang berpengaruh positif terhadap dorongan seksual.


Nutrisi tertentu bisa meningkatkan libido, terutama makanan yang baik untuk jantung seperti ikan. Hal ini karena untuk bisa menikmati seks, laki-laki dan perempuan harus memiliki aliran darah yang sehat ke alat kelamin. Jika jantung sehat maka ia bisa mendorong sirkulasi di seluruh tubuh dan meningkatkan sensasi saat berhubungan seks. Salah satu kandungan dalam ikan yang baik untuk libido laki-laki adalah arginin, asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat oksida nitrat. Di organ kelamin, oksida nitrat digunakan untuk memperluas pembuluh darah.


Hal ini karena jika pembuluh darah sempit, kemampuan laki-laki untuk mencapai ereksi akan terhambat sedangkan pada perempuan akan mengganggu kemampuannya untuk bisa terangsang. Ikan yang mengandung arginin termasuk salmon, halibut dan ikan cod.Kandungan lain yang bermanfaat adalah zinc yang dikaitkan dengan kadar testosteron dalam darah. Zinc juga dihubungkan dengan perkembangan seksual yang sehat sejak masih muda.


Rekomendasi asupan zinc untuk laki-laki 11 mg dan perempuan 8 mg yang berasal dari makan ikan. Diketahui kandungan zinc dari ikan cod sebesar 0,5 mg, ikan salmon sebesar 1 mg, ikan sarden sebesar 3 mg dan ikan tuna sebesar 0,8 mg. Selain konsumsi ikan secara teratur, seseorang tetap perlu mengonsumsi makanan yang seimbang dan bernutrisi serta berolahraga untuk mencegah obesitas yang bisa berdampak negatif bagi libido.

Virus Mononucleosis Disebabkan Melalui Air Liur


Infeksius mononucleosis sering disebut kissing disease. Virus yang menyebabkan mononucleosis ditularkan melalui air liur, sehingga bisa mendapatkannya melalui ciuman. Tetapi juga dapat terpapar melalui batuk atau bersin, atau dengan berbagi gelas atau alat makan dengan seseorang yang memiliki virus tersebut. Namun, mononucleosis tidak menular seperti beberapa infeksi, misalnya flu. Kemungkinan besar mendapatkan mononucleosis dengan semua tanda dan gejala jika seorang remaja atau dewasa muda. Anak-anak kecil biasanya memiliki sedikit gejala, dan infeksi sembuh dengan sendirinya. Jika memiliki mononucleosis, penting untuk berhati-hati dari komplikasi tertentu seperti pembesaran limpa. Istirahat dan cukup cairan merupakan kunci untuk pemulihan.


Tanda dan gejala mononukleosis dapat mencakup: 1. Kelelahan 2. Kelemahan 3. Sakit tenggorokan, mungkin radang tenggorokan yang tidak sembuh dengan antibiotik 4. Demam 5. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan ketiak 6. Amandel bengkak 7. Sakit kepala 8. Ruam kulit 9. Kehilangan nafsu makan 10. Limpa bengkak 11. Keringat malam Virus ini biasanya memiliki masa inkubasi 4-8 minggu, meskipun pada anak kecil periode ini mungkin lebih pendek. Tanda dan gejala seperti demam dan sakit tenggorokan biasanya berkurang dalam beberapa minggu, meskipun kelelahan, pembesaran kelenjar getah bening dan limpa bengkak dapat berlangsung selama beberapa minggu lagi.

Repair Volvulus


Repair Volvulus adalah suatu tindakan pembedahan untuk mereposisi usus yang mengalami puntiran (volvulus). Volvulus adalah suatu keadaan gawat abdomen ditandai dengan nyeri perut yang bersifat kolik dimana antara serangan kolik terdapat nyeri perut menetap, perut kembung karena distensi abdomen sering disertai mual dan muntah. Terdapat gambaran foto roentgen yang khas yaitu gambaran ban mobil dengan belokan besar dan apabila dilakukan pemeriksaan foto roentgen menggunakan bubur barium maka terlihat gambaran paruh burung.


Indikasi operasi

• Strangulasi

Kontra indikasi operasi

• Keadaan umum penderita jelek

Diagnosis banding

• Karsinoma kolon

• Divertikulitis

• Striktur rectum

• Penyakit Hirschprung

Pemeriksaan penunjang

• Foto polos perut

• Foto barium

Teknik Operasi

Penatalaksanaan

Pada prinsipnya ada 2 penatalaksanaan volvulus, yaitu :

I. Operasi

Teknik operasi tergantung dari macam volvulus :

1. Volvulus sekum

Dilakukan reseksi ileosekal dengan ileokolostomi terminolateral

2. Volvulus sigmoid

Secara umum dilakukan sigmoidektomi dengan anastomosis termino-terminal tetapi bila keadaan umum tidak mengizinkan untuk melakukan anastomosis primer dapat dilakukan prosedur Hartmann ( reseksi sigmoid dengan kolokutoneostomi ujung kolon oral dan penutupan ujung kolon anal ). Setelah keadaan umum mengizinkan baru dilakukan anastomosis kolokolostomi dengan meniadakan kolokutoneostomi. Bila keadaan umum tidak mengizinkan cukup dilakukan detorsi,kemudian fiksasi sigmoid (sigmoidopeksi).


II. Non operasi

Dilakukan tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel.

Komplikasi operasi

Tindakan fiksasi sigmoid(sigmoidopeksi) menimbulkan kekambuhan 90% juga pada tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel menimbulkan kekambuhan 40-70%.


Mortalitas

Tindakan dekompresi dengan rektoskop, kolonoskop atau pipa fleksibel mempunyai mortalitas rate yang rendah yaitu 5-8% sedangkan tindakan reseksi/ kolopeksi mempunyai mortalitas rate yang tinggi yaitu 0-22%.

Perawatan Pasca Bedah

• Pertahankan nosogastric 1 – 3 hari

• Diet peroral diberikan setelah saluran pencernakan berfungsi dimulai dengan diet cair yang secara bertahap diberikan makanan lunak dan padat

• Realisasi sedini mungkin

Follow-up

Tindakan operasi definitif, dilakukan setelah kondisi pasien cukup baik pasca tindakan

Tuesday, February 21, 2012

Faktor resiko yang dapat menyebabkan atresia esofagus


Faktor resiko yang dapat menyebabkan atresia esofagus adalah:
a). Faktor Obat, salah satu obat yang diketahui dapat menyababkan kelainan kongenital adalah thali domine
b). Radiasi, radiasi pada permulaan kehamilan mungkin dapat menimbulkan kelainan kongenital pada janinyang dapat mengakibatkan mutasi gen
c). Gizi ibu sewaktu hamil ( Fitri warnet, 2008)
Selama embriogenesis proses elongasi dan pemisahan trakhea dapat terganggu jika pemisahan septum trakheaesofageal tidak lengkap maka fistula trakhea esofagus akan terbentuk, jika elongasi melebihi proloferasi sel sebelumnya yaitu sel bagian depan dan belakang jaringan maka trakhea akan membentuk atresia esofagus (Fuwazh, 2008)



Konsep Dasar Pengetahuan


a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan penginderaan berupa melihat, mendengar, mencium, merasa dan meraba terhadap suatu objek tertentu sehingga orang tersebut menjadi tahu (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang di ketahui atau di sadari oleh oleh seseorang (kamus bahasa indonesia,1999).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Prilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama. (Rogers, 1974). (Notoatmodjo,2003) menyebutkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru akan terjadi suatu proses dalam diri orang tersebut yaitu :
1) Awarenees (kesadaran) : yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2) Interest (tertarik) : yakni orang mulai tertarik kepada stimulus
3) Evaluation (mempertimbangkan) : yakni baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap seseorang sudah lebih baik.
4) Trial (mencoba) : yakni orang telah mencoba perilaku baru.
5) Adoption (mengadaptasi) : yakni orang tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
b. Tingkatan Pengetahuan
Notoatmodjo (2003) mengatakan dalam bukunya, pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :
1) Tahu
Pada tingkat ini seseorang mampu mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk hal-hal yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari.
2) Memahami
Pada tingkat ini seseorang mampu menjelaskan tentang objek yang diketahuinya dan dapat menginterpretasikan dengan benar.
3) Aplikasi
Pada tingkat ini seseorang mampu menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.
4) Analisa
Pada tingkat ini seseorang mampu menjabarkan materi suatu objek kedalam komponen-komponen yang saling berkaitan dalam suatu struktur organisasi.
5) Sintesis
Pada tingkat ini seseorang mampu menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.


6) Evaluasi
Pada tingkat ini seseorang mampu melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
c. Karakteristik individu yang kurang pengetahuan antara lain:
1) Mengungkapkan informasi yang tidak adequat
Informasi tidak di sampaikan lengkap sehingga maksudnya jadi biasa.
2) Adanya salah pengertian atau salah persepsi. Karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup biasanya terjadi makna yang di sampaikan menjadi salah.
3) Menanyakan kembali informasi yang telah di berikan, kemampuan menerima informasi lambat sehingga pertanyaan di ulang – ulang.
4) Tidak terampil dalam mendemonstrasikan sesuatu karena pengetahuan yang di terima tidak cukup biasanya kurang, mampu dalam mempergunakan sesuatu.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
1) Intelegensi
Intelegensi adalah keseluruhan kemampuan individu berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif, intelegensi mengandung unsur pengetahuan atau rasio, yang banyak di gunakan dalam suatu tindakan atau prilaku makin beintelegasi perilaku tersebut.
2) Emosi
Emosi atau perasaan yang timbul di sertai pekerjaan inttlect dapat memperkuat dorongan pengetahuan individu. Contohnya seperti individu mampu memahami atau tidak memahami suatu pekerjaan.
3) Kepercayaan
Kepercayaan merupakan dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang di harapkan dari objek tertentu. Kepercayaan datang dari apa yang telah di ketahui kemudian akan terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek.
4) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi adalah suatu yang dijalani, dirasakan dan ditanggung. Pengalaman pribadi dapat membentuk pengetahuan seseorang, pengalaman pribadi yang di generalisasikan akan membentuk streotif dan penghayatan seseorang.
5) Belajar
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada perubahan pada diri individu, seperti tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti (Sunaryo, 2004).
6) Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

Keuntungan memakai alat kontrasepsi jangka panjang


Alat kontrasepsi sebaiknya mengetahui keuntungan dan kerugian yang mungkin akan terjadi. Dengan demikian, efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi ini dapat diminimallisirkan. Menurut Prawirohardjo (2005) pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR/IUD, Implant, MOW dan MOP memiliki banyak keuntungan, yakni:
a. Memiliki efektivitas yang tinggi, dari 1000 kehamilan hanya ditemukan 6 akibat dari kegagalan pemakaian metode KB jangka panjang.
b. Sangat efektif karena tingkat kegagalan dalam penggunaannya sangat kecil.
c. Tidak akan mengganggu dalam melakukan hubungan seksual.
d. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI karena tidak bersifat hormonal.
e. Lebih aman karena keluhan/efek samping dalam pemakaian kontrasepsi jangka panjang ini lebih sedikit.


Kerugian dalam pemakaian kontrasepsi jangka panjang


a. Akseptor harus memiliki izin dan persetujuan dari suami atau istri tanpa ada paksaan dari orang lain
b. Dalam pemakaian kontrasepsi jangka panjang ini memerlukan waktu yang banyak saat pemasangannya
c. Setelah melakukan pemasangan alat kontrasepsi KB jangka panjang seperti AKDR/IUD, implant, MOW/MOP terkadang bisa meninggalkan bekas luka.
3. Persyaratan pemakain kontrasepsi jangka panjang
Adapun persyaratan yang harus diperhatikan oleh pasangan usia subur untuk pemakaian kontrasepsi jangka panjang ini untuk meminimalkan efek samping, yaitu klien menginginkan pemakaian kontrasepsi jangka panjang, klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, dan klien belum siap untuk hamil.


Sumber : buku kebidanan

Definisi/Pengertian Kehamilan Kembar


Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dua janin (kembar), 3 triplet dan seterusnya. Kehamilan ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. Dilaporkan dari 121 juta persalinan didapatkan sebagai berikut: kembar l: 85, triplet I : 7,6 (Sastrawinata, 1984).

Kehamilan kembar seringkali menimbulkan komplikasi kehamilan seperti hidramnion, eklampsia, preeklampsia, anemia sehingga menyebabkan over distensi uterus (Reeder, 1996). Sebanyak 10% pasien dengan partus prematur ialah kehamilan kembar dan secara umum kehamilan kembar mempunyai panjang usia gestasi lebih pendek (Wiknjosastro, 1994).





Aktifitas seksual dalam kehamilan


Sejak zaman dahulu hingga paruh pertama abad ini coitus pada kehamilan, terutama pada trimester terakhir dilarang dalam berbagai komunitas sosial. Risiko yang ditakutkan termasuk infeksi dan persalinan prematur. Penelitian mengenai hal ini selama 40 tahun terakhir tenyata membuahkan hasil-hasil yang saling bertentangan. Beberapa peneliti berpendapat bahwa coitus pada masa kehamilan bisa menyebabkan KPD, persalinan prematur dan chorioamnionitis. Sementara peneliiti lain tidak menemukan hubungan antara coitus selama kehamilan dengan komplikasi yang terjadi (Klebanoff, 1993).
Penelitian untuk mengetahui efek coitus pada kehamilan lanjut, pertama kali dilakukan oleh Pugh dan Fernandez (1953) dengan subyek 200 wanita hamil, dan mereka menyimpulkan bahwa coitus tidak menyebabkan suatu komplikasi apapun terhadap kehamilan. Dengan demikian tidak dianjurkan untuk menghindari coitus pada saat hamil bahwa coitus selama kehamilan tidak meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur, KPD, perdarahan ataupun infeksi (Rynerson BC, 1993).
Peneliti lain mempertimbangkan adanya faktor cairan seminal dan stimulasi pada mammae sebagai salah satu yang menginduksi persalinan prematur. Sebagaimana diketahui cairan seminal kaya dengan prostaglandin dan enzim yang potensial menyebabkan inisiasi persalinan. Sementara stimulasi pada mammae akan menyebabkan diproduksinya oksitosin sehingga juga akan merangsang terjadinya kontraksi uterus. (Klebanoff, 1993).
Belum terbuktinya coitus sebagai faktor risiko terjadinya persalinan prematur menyebkan rekomendasi yang berbeda-beda pula. Sebagian praktisioner kebidanan menyatakan tidak ada alasan untuk membatasi kegiatan seksual selama kehamilan (Thrope, 1992). Sementara sebagian yang lain menyarankan pembatasan hubungan seksual pada 4 minggu terakhir kehamilan dan kapan saja bila terdapat indikasi ancaman abortus atau persalinan prematur (Cunningham, 1997). Menurut penelitian Palakathodi dkk (2000) di Denmark frekuensi koitus yang sering tanpa pemakaian kondom berpengaruh terhadap kolonisasi Streptokokus Grup B. Pada ibu hamil dengan frekuensi koitus yang sering (≥7x/4 minggu) tanpa kondom didapatkan prevalensi beberapa mikroorganisma vagina yang lebih tinggi, termasuk kolonisasi Streptokokus Grup B dibandingkan dengan ibu hamil yang jarang melakukan koitus (frekuensi < 3x/4 minggu) (Irianti, 2002).

Psikologi perkembangan remaja menurut Sarwono


Menurut Sarwono dalam bukunya psikologi perkembangan remaja dapat digolongkan menjadi:
1) Masa Pra Pubertas (usia 12-13 tahun)
Peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas cirinya:
a) Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
b) Anak mulai bersikap kritis
2) Masa Pubertas (usia 14-16 tahun)
Merupakan masa awal, cirinya:
a) Mulai cemar dan bingung tentang perubahan
fisiknya
b) Memperhatikan penampilan
c) Sikapnya tidak menentu/ plin plan
d) Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
3) Masa Akhir Pubertas (usia 17-18 tahun)
Peralihan dari masa pubertas ke masa adolensen, cirinya:
a) Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya.
b) Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria.
4) Periode Remaja Adolesen (usia 19-21 tahun)
Merupakan masa akhir remaja, beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
a) Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
b) Mulai menyadari akan realitas
c) Sikapnya mulai jelas tentang hidup
d) Mulai nampak dan minatnya

Kegunaan Informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja


Informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja akan berguna untuk:

a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja maupun orang
dewasa mengenai pentingnya kesehatan remaja (KRR)
b. Mempersiapkan remaja menghadapi dan melewati masa pubertas yang cukup berat
c. Melindungi anak dan remaja dari berbagai resiko kesehatan reproduksi
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/ AIDS serta
kehamilan tak diharapkan
d. Membuka akses pada informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi
remaja melalui sekolah maupun luar sekolah

DEFINISI, JENIS dan PENYEBAB INFERTILITAS


Definisi :
tidak hamil setelah 1 tahun menikah,
tanpa menggunakan KB, serta hub
seksual teratur

Macam :
1. Infertilitas Primer
2. Infertiuitas sekunder

Penyebab Infertilitas
Kelainan semen (Male factor Infertility)
Ggn ovulasi (faktor ovulasi)
Tuba : injury, adesi, tersumbat, endometriosis ( faktor tuba)
Abnormalitas interaksi mukus serviks dg sperma (faktor serviks)
Lain-lain : kln uterus, ggn imunologis, infeksi

FAKTOR PRIA
Sel Reprod Pria tdd :
testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, klj bulbouretra, uretra
Pd ejakulasi : sperma dikeluarkan dr vas deferens bersama dg cairan dari prostat vesikula seminalis dan klj bulbouretra
Faktor Ovulasi
Pd umumnya mdh didiagnosis dan pengelolaannya mudah
Siklus normal wanita : 25-35 hr
Wanita dg siklus haid teratur umumnya fertil
E/ : abnormalitas hipotalamus/hipofisis, peny. Tiroid, ggn adrenal, hiperandrogen

Faktor Tuba
Faktor Tuba/peritoneal :
- Kerusakan tuba
- Sumbatan tuba
- Adhesi tuba

Pemeriksaan Infertilitas
Male factor :
1. Analisa sperma :
Nilai normal :
- Volume : 2-6 ml
- Konsentrasi : > 20 jt/ml
- Motilitas : > 50%
- Morfologi : > 30%

2. Sperm Penetration Assay
Faktor Ovulasi :
1. Temperatur suhu basal
2. Kadar progesteron serum midluteal
3. Monitoring LH
4. Biopsi endometrium
5. USG

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Lansia


Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan oleh lansia berkaitan dengan perilaku yang baik |(adaptif|) dan tidak baik (mal adaptif|)
a. Perilaku yang kurang baik
1) Kurang berserah diri
2) Pemarah, merasa tidak puas, murung dan putus asa
3) Sering menyendiri
4) Kurang melakukan aktivitas fisik/olahraga/kurang gerak
5) Makan tidak teratur dam kurang minum
6) Kebiasaan merokok dan minum minuman keras
7) Minum obat penenang dan obat penghilang rasa sakit tanpa aturan
8) Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan
9) Menganggap kehidupan seks tidak diperlukan lagi
10) Tidak memeriksakan kesehatan secara teratur

b. Perilaku yang baik
1) Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
2) Menerima keadaan, sabar, optimis serta meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai serta banyak minum
3) Berhenti merokok dan meminum minuman keras
4) Minumlah obat sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan
5) Mengembangkan hobi sesuai kemampuan
6) Tetap bergairah dan memelihara kehidupan seks
7) Meriksakan kesehatan secara teratur
c. Manfaat
1) Lebih takwa dan tenang
2) Tetap ceria dan banyak mengisi waktu luang
3) Keberadaanya tetap diakui oleh keluarga dan masyarakat
4) Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara
5) Terhindar dari kegemukan dan kekurusan serta penyakit berbahaya
6) Mencegah keracunan obat dan efek samping lainnya
7) Mengurangi stress dan kecemasan
8) Hubungan harmonis tetap terpelihara
9) Gangguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sedini mungkin

Karakteristik Lansia


a. Jenis kelamin adalah ciri biologis, dikelompokkan menjadi laki-laki dan perempuan.
b. Umur adalah ulang tahun terakhir, dikelompokkan dalam usia 60 – 74 tahun (kelompok usia lanjut tua) dan kelompok usia 75 – 90 tahun (kelompok usia lanjut sangat tua).
c. Pendidikan adalah ijazah terakhir yang diterima, dikelompokkan dalam sekolah dan tidak sekolah.
d. Kesehatan fisik adalah keadaan fisik lansia, dikelompokkan dalam memiliki penyakit dan tidak memiliki penyakit.

Perilaku depresi


Perilaku depresi dapat dibagi menjadi :
a. Perilaku depresi ringan adalah bila nilai yang dilihat dari tanda dan gejala perilaku untuk total aspek berjumlah 25% - 49%
b. Perilaku depresi sedang adalah bila nilai yang dilihat dari tanda dan gejala perilaku untuk total aspek berjumlah 50% - 99%
c. Perilaku depresi berat adalah bila nilai yang dilihat dari tanda dan gejala perilaku untuk total aspek berjumlah 100%

Abses intra abdomen


a. Pengertian abses intra abdomen
Abses merupakan kumpulan pus (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing, misalnya serpihan, luka peluru atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain. Abses intra abdomen yaitu sekumpulan pus yang terdapat di rongga peritoneal yang disebabkan oleh peradangan, abses abdomen (abses perut) itu sendiri dapat terbentuk di bawah diafragma, di pertengahan perut, di rongga panggul atau dibelakang rongga perut. Abses juga bisa terbentuk di dalam atau di sekitar organ perut, misalnya ginjal, limpa, pankreas atau hati, atau di dalam kelenjar prostat (http : // medicastore.net/index, diakses 27 April 2010).
b. Etiologi
Suatu infeksi bakteri staphylococcus aureus, dapat menyebabkan abses melalui beberapa cara yaitu :
1) Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
2) Bakteri menyebar dari suatu infekski di bagian tubuh lain secara limfatogen atau hematogen
3) Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia atau tidak menimbulkan gangguan, terkadang dapat menyebabkan terbentuknya abses
4) Adanya cedera dapat menjadi penyebab terjadinya abses
5) Adanya infeksi atau perforasi usus
6) Infeksi organ perut lain

Selain itu peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :
1) Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
2) Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
3) Terdapat gangguan sistem kekebalan misalnya daya tahan tubuh yang menurun
c. Patofisiologi
Proses abses merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran atau perluasan infeksi ke bagian lain tubuh. Organisme atau benda asing membunuh sel-sel lokal yang pada akhirnya menyebabkan pelepasan sitokin. Sitokin tersebut memicu sebuah respon inflamasi (peradangan), yang menarik kedatangan sejumlah besar sel-sel darah putih (leukosit) ke area tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat.
Struktur akhir dari suatu abses adalah dibentuknya dinding abses, atau kapsul, oleh sel-sel sehat di sekeliling abses sebagai upaya untuk mencegah nanah menginfeksi struktur lain di sekitarnya. Meskipun demikian, seringkali proses enkapsulasi tersebut justru cenderung menghalangi sel-sel imun untuk menjangkau penyebab peradangan (agen infeksi atau benda asing) dan melawan bakteri-bakteri yang terdapat dalam nanah.Abses harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan abses mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya abses tersebut.
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.
d. Gejala
Gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau saraf, karena abses merupakan salah satu manifestasi peradangan maka manifestasi lain yang mengikuti abses dapat merupakan tanda dan gejala dari proses inflamasi, gejalanya bisa berupa :
1) Nyeri
2) Nyeri tekan
3) Teraba hangat
4) Pembengkakan
5) Kemerahan
6) Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.
e. Penatalaksanaan
Abses luka biasanya tidak membutuhkan penanganan menggunakan antibiotik. Namun demikian, kondisi tersebut butuh ditangani dengan intervensi bedah, debridemen, dan kuretase untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya. Salah satu pembedahannya yaitu dengan laparatomi eksplorasi. Suatu abses harus diamati dengan teliti untuk mengidentifikasi penyebabnya, utamanya apabila disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan pemberian obat analgesik dan mungkin juga antibiotik.
Drainase abses dengan menggunakan pembedahan biasanya di indikasikan apabila abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah yang lebih lunak. Apabila menimbulkan risiko tinggi, misalnya pada area-area yang kritis, tindakan pembedahan dapat ditunda atau dikerjakan sebagai tindakan terakhir yang perlu dilakukan. Drainase abses paru dapat dilakukan dengan memposisikan penderita sedemikian hingga memungkinkan isi abses keluar melalui saluran pernapasan. Memberikan kompres hangat dan meninggikan posisi anggota gerak dapat dilakukan untuk membantu penanganan abses kulit.
Karena sering kali abses disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, antibiotik antistafilokokus seperti flucloxacillin atau dicloxacillin sering digunakan. Dengan adanya kemunculan Staphylococcus aureus resisten Methicillin (MRSA) yang didapat melalui komunitas, antibiotik biasa tersebut menjadi tidak efektif. Untuk menangani MRSA yang didapat melalui komunitas, digunakan antibiotik lain: clindamycin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan doxycycline.
Adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan bahwa penanganan hanya dengan menggunakan antibiotik tanpa drainase pembedahan jarang merupakan tindakan yang efektif. Hal tersebut terjadi karena antibiotik sering tidak mampu masuk ke dalam abses, selain bahwa antibiotik tersebut seringkali tidak dapat bekerja dalam pH yang rendah. Namun demikian, walaupun sebagian besar buku ajar kedokteran menyarankan untuk dilakukan insisi pembedahan, sebagian dokter hanya menangani abses secara konservatif dengan menggunakan antibiotik.
f. Diagnosa
Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen, USG, CT scan atau MRI.
g. Komplikasi
1) Infeksi sekunder ; merupakan komplikasi paling sering, terjadi pada 10-20% kasus.
2) Ruptur atau penjalaran langsung ; rongga atau organ yang terkena tergantung pada letak abses. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal, kemudian kerongga intraperitoneum, selanjutnya pericardium dan organ-organ lain.
3) Komplikasi vaskuler ; ruptur kedalam v. porta, saluran empedu atau traktus gastrointestinal jarang terjadi
4) Parasitemia, amoebiasis serebral ; E. histolytica bisa masuk aliran darah sistemik dan menyangkut di organ lain misalnya otak yang akan memberikan gambaran klinik dari lesi fokal intrakranial.

Letak sungsang presentasi kaki


a. Pengertian letak sungsang presentasi kaki
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis letak sungsang , yakni : presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki. Pada presentasi kaki bagian paling rendah ialah satu atau dua kaki. (Sarwono 2005 : 606-613).
b. Etiologi presentasi kaki adalah :
(1) Letak janin proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uterus
(2) Jumlah air ketuban relative banyak
(3) Multiparitas
(4) Prematuritas
(5) Kehamilan ganda
(6) Hidramnion
(7) Hidrosefalus
(8) Anensefalus
(9) Plasenta previa
(10) Panggul sempit
(11) Kelaina uterus
(12) Kelainan bentuk uterus. (Sarwono 2005.: 606-613).
c. Diagnosis
Anamnesis : kehamilan terasa penuh di bagian atas dan gerakan tersa lebih banyak dibagian bawah.
Pemeriksaan luar : di bagian bawah uterus tidak teraba kepala, balotemen negative, teraba kepala di fundus uteri, denyut jantung janin ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi dari pada umbilicus.
Pemeriksaan dalam: setelah ketuban pecah teraba sacrum. Bila teraba bagian kecil bedakan apakah kaki atau tangan.
(Sarwono 2005 : 606-613).
d. Prognosis
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi dibandingkan dengan letak kepala, menurut Eastman sebesar 12-14%. (Sarwono 2005 : 606-613).

Konsep Dasar Diabetes Melitus


a. Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.


b. Klasifikasi
Klasifikasi Diabetes Mellitus sebagai berikut :
1). Tipe I : Diabetes Mellitus tergantung insulin (IDDM)
2). Tipe II : Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3). Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4). Diabetes Mellitus gestasional (GDM)
Berdasarkan klasifikasi dari WHO (1985) dibagi beberapa tipe yaitu :
1). Diabetes Mellitus Tipe Insulin
Insulin Dependen diabetes mellitus (IDDM) yang mana klien tergantung pada pemberian insulin untuk mencegah terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada anak-anak atau usia muda dapat disebabkan karena keturunan.
2). Diabetes Mellitus tipe II, Non Insulin Dependen diabetes mellitus (NIDDM), terbagi dua yaitu :
a). Non obesitas
b). Obesitas
Disebabkan karena kurangnya produksi insulin dari sel beta pankreas, tetapi biasanya resistensi aksi insulin pada jaringan perifer. Biasanya terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.


3). Diabetes Mellitus Tipe Lain
(1) Diabetes oleh beberapa sebab seperti kelainan pankreas, kelainan hormonal, Diabetes karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin, kelainan genetik dan lain-lain.
(2) Obat-obat yang dapat menyebabkan hiperglikemia antara lain:
(3) Furasemid, thyasida diuretic glukortikoid, dilanting dan asam hidotinik
(4) Diabetes Gestasional (Diabetes Kehamilan) intoleransi glukosa selama kehamilan,
Tidak dikelompokkan kedalam NIDDM pada pertengahan kehamilan meningkat sekresi hormon pertumbuhan dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini meningkat untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
c. Etiologi
1). Diabetes Tipe I
a). Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
b). Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans.


c). Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2). Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a). Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b). Obesitas
c). Riwayat keluarga
Menurut banyak ahli beberapa faktor yang sering dianggap penyebab yaitu
a). Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan Diabetes :
Pincus dan White berpendapat perbandingan keluarga yang menderita diabetes mellitus dengan kesehatan keluarga sehat, ternyata angka kesakitan keluarga yang menderita Diabetes Mellitus mencapai 8, 33 % dan 5, 33 % bila dibandingkan dengan keluarga sehat yang memperlihatkan angka hanya 1, 96 %.
b). Faktor non genetik
(1) Infeksi
Virus dianggap sebagai “trigger” pada mereka yang sudah mempunyai predisposisi genetic terhadap Diabetes Mellitus.
(2) Nutrisi
(a) Obesitas dianggap menyebabkan resistensi terhadap insulin.
(b) Malnutrisi protein
(c) Alkohol, dianggap menambah resiko terjadinya pankreatitis.
(3) Stres
Stres berupa pembedahan, infark miokard, luka bakar dan emosi biasanya menyebabkan hyperglikemia sementara.
d. Patofisiologi
Sebagian besar patologi Diabetes Mellitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut :
1) Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg/hari/100 ml.
2) Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskuler yang mengakibatkan aterosklerosis.
3) Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
Akan tetapi selain itu terjadi beberapa masalah patofisiologi pada diabetes mellitus yang tidak mudah tampak yaitu kehilangan ke dalam urine klien diabetes mellitus. Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat kira-kira diatas 225 mg.menit glukosa dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
Pasien-pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi sesudah makan. Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 160 – 180 mg/100 ml), akan timbul glikosuria karena tubulus – tubulus renalis tidak dapat menyerap kembali semua glukosa. Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang menyebabkan poliuri disertai kehilangan sodium, klorida, potasium, dan pospat. Adanya poliuri menyebabkan dehidrasi dan timbul polidipsi. Akibat glukosa yang keluar bersama urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negatif dan berat badan menurun serta cenderung terjadi polifagi. Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk energi.
Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
Manifestasi klinis:
a). Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak kencing.
b). Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum.

c). Polipagi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar). Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah.
d). Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.
Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus.
e). Mata kabur
Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak
e. Tanda dan Gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.
Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
f. Pemeriksaan Penunjang
1). Glukosa darah sewaktu
(1) Plasma vena
(2) Darah kapiler
2). Kadar glukosa darah puasa
(1) Plasma vena
(2) Darah kapiler
3). Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan:
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
g. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1) Diet
2) Latihan
3) Pemantauan
4) Terapi (jika diperlukan)
5) Pendidikan
Penatalaksanaan diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat hyperglikemik oral dan insulin. Pada penderita dengan diabetes mellitus harus rantang gula dan makanan yang manis untuk selamanya.
Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal dan jenis makanan) yaitu :
J1: jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.
J2: jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.
J3: jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis).


Konsep Dasar Laparatomi Eksplorasi


a. Pengertian Laparatomi Eksplorasi
Bedah laparatomi merupakan tindakan operasi pada daerah abdomen, bedah laparatomi merupakan teknik sayatan yang dilakukan pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah digestif dan kandungan. (http://medicastore.laparatomi.co.id, di akses 27 april 2010).
Adapun tindakan bedah digestif yang sering dilakukan dengan teknik sayatan arah laparatomi yaitu: Herniotorni, gasterektomi, kolesistoduodenostomi, hepateroktomi, splenorafi/splenotomi, apendektomi, kolostomi, hemoroidektomi dan fistulotomi atau fistulektomi. Tindakan bedah kandungan yang sering dilakukan dengan teknik sayatan arah laparatomi adalah berbagai jenis operasi uterus, operasi pada tuba fallopi dan operasi ovarium (Prawirohardjo), yaitu: histerektomi baik itu histerektomi total, histerektomi sub total, histerektomi radikal, eksenterasi pelvic dan salingo-coforektomi bilateral. Selain tindakan bedah dengan teknik sayatan laparatomi pada bedah digestif dan kandungan, teknik ini juga sering dilakukan pada pembedahan organ lain, menurut Spencer (1994) antara lain ginjal dan kandung kemih. Ada 4 (empat) cara, yaitu :
1) Midline incision
2) Paramedian, yaitu : panjang (12,5 cm) ± sedikit ke tepi dari garis tengah
3) Transverse upper abdomen incision, yaitu : sisi di bagian atas, misalnya pembedahan colesistotomy dan splenektomy
4) Transverse lower abdomen incision, yaitu : 4 cm di atas anterior spinal iliaka, ± insisi melintang di bagian bawah misalnya : pada operasi appendictomy.
b. Indikasi Laparatomi
1) Trauma abdomen (tumpul atau tajam) / Ruptur hepar
2) Peritonitis
3) Perdarahan saluran pencernaan (Internal Blooding)
4) Sumbatan pada usus halus dan usus besar
5) Masa pada abdomen (Sjamsuhidajat R, Jong WD, 1997).
c. Komplikasi
1) Ventilasi paru tidak adekuat
2) Gangguan kardiovaskuler : hipertensi, aritmia jantung
3) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
4) Gangguan rasa nyaman dan kecelakaan
d. Post Laparatomi
Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut.
e. Tujuan Perawatan Post Laparatomi
1) Mengurangi komplikasi akibat pembedahan
2) Mempercepat penyembuhan
3) Mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi
4) Mempertahankan konsep diri pasien
5) Mempersiapkan pasien pulang
f. Komplikasi Post Laparatomi
1) Tromboplebitis
Tromboplebitis post opersi biasanya timbul 7-14 hari setelah operasi. Bahaya besar tromboplebitis timbul bila darah tersebut lepas dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran darah sebagai emboli ke paru-paru, hati dan otak. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki post operasi, ambulatif dini dan kaos kaki TED yang dipakai klien sebelum mencoba ambulatif.
2). Infeksi
Infeksi luka sering muncul pada 36-46 jam setelah operasi. Organisme yang paling sering menimbulkan infeksi adalah stapilokokus aureus, organisme ;gram positif. Stapilokokus mengakibatkan pernanahan. Untuk menghindari infeksi luka yang pali penting adalah perawatan luka dengan mempertahankan aseptik dan antiseptik.
3). Dehisensi Luka atau Eviserasi
Dehisensi luka merupakan terbukanya tepi-tepi luka. Eviserasi luka adalah keluarnya organ-organ dalam melalui insisi. Faktor penyebab dehisensi atau eviserasi adalah infeksi luka, kesalahan menutup waktu pembedahan, ketegangan yang berat pada dinding abdomen sebagai akibat dari batuk dan muntah.
4). Proses Penyembuhan Luka
a). Fase pertama (Inflamasi)
Berlangsung sampai hari ke 3. Batang lekosit banyak yang rusak/rapuh. Sel-sel darah baru berkembang menjadi penyembuh dimana serabut-serabut bening digunakan sebagai kerangka.
b). Fase kedua (Proliferatif)
Dari hari ke 3 sampai hari ke 14. Pengisian oleh kolagen, seluruh pinggiran sel epitel timbul sempurna dalam 1 minggu. Jaringan baru tumbuh dengan kuat dan kemerahan.
c). Fase ketiga (Maturasi)
Sekitar 2 sampai 10 minggu kolagen terus menerus ditimbun, timbul jaringan-jaringan baru dan otot dapat digunakan kembali.
d). Fase keempat (fase terakhir)
Pada fase penyembuhan akan menyusut dan mengkerut.
g. Intervensi untuk Meningkatkan Penyembuhan
1). Meningkatkan intake makanan tinggi kalori dan tinggi protein ( TKTP)
2). Menghindari obat-obat anti radang seperti steroid
3). Pencegahan infeksi
h. Pengembalian Fungsi Fisik
Pengembalian fungsi fisik dilakukan segera setelah operasi dengan latihan nafas dan batuk efektif, latihan mobilisasi dini. Latiahn-latihan fisik diantaranya latihan nafas dalam, latihan batuk, menggerakan otot-otot kaki, menggerakan otot-otot bokong. Latihan alih baring dan turun dari tempat tidur, semuanya dilakukan hari ke 2 post opersi.

Konsep Dasar Abses intra abdomen


1. Konsep Dasar Abses
a. Pengertian abses intra abdomen
Abses merupakan kumpulan pus (netrofil yang telah mati) yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing, misalnya serpihan, luka peluru atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain. Abses intra abdomen yaitu sekumpulan pus yang terdapat di rongga peritoneal yang disebabkan oleh peradangan, abses abdomen (abses perut) itu sendiri dapat terbentuk di bawah diafragma, di pertengahan perut, di rongga panggul atau dibelakang rongga perut. Abses juga bisa terbentuk di dalam atau di sekitar organ perut, misalnya ginjal, limpa, pankreas atau hati, atau di dalam kelenjar prostat (http : // medicastore.net/index, diakses 27 April 2010).
b. Etiologi
Suatu infeksi bakteri staphylococcus aureus, dapat menyebabkan abses melalui beberapa cara yaitu :
1) Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
2) Bakteri menyebar dari suatu infekski di bagian tubuh lain secara limfatogen atau hematogen
3) Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia atau tidak menimbulkan gangguan, terkadang dapat menyebabkan terbentuknya abses
4) Adanya cedera dapat menjadi penyebab terjadinya abses
5) Adanya infeksi atau perforasi usus
6) Infeksi organ perut lain

Selain itu peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :
1) Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
2) Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
3) Terdapat gangguan sistem kekebalan misalnya daya tahan tubuh yang menurun
c. Patofisiologi
Proses abses merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran atau perluasan infeksi ke bagian lain tubuh. Organisme atau benda asing membunuh sel-sel lokal yang pada akhirnya menyebabkan pelepasan sitokin. Sitokin tersebut memicu sebuah respon inflamasi (peradangan), yang menarik kedatangan sejumlah besar sel-sel darah putih (leukosit) ke area tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat.
Struktur akhir dari suatu abses adalah dibentuknya dinding abses, atau kapsul, oleh sel-sel sehat di sekeliling abses sebagai upaya untuk mencegah nanah menginfeksi struktur lain di sekitarnya. Meskipun demikian, seringkali proses enkapsulasi tersebut justru cenderung menghalangi sel-sel imun untuk menjangkau penyebab peradangan (agen infeksi atau benda asing) dan melawan bakteri-bakteri yang terdapat dalam nanah.Abses harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan abses mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk melalui proses terjadinya abses tersebut.
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah, yang mengisi rongga tersebut.
Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan di sekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.
d. Gejala
Gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ atau saraf, karena abses merupakan salah satu manifestasi peradangan maka manifestasi lain yang mengikuti abses dapat merupakan tanda dan gejala dari proses inflamasi, gejalanya bisa berupa :
1) Nyeri
2) Nyeri tekan
3) Teraba hangat
4) Pembengkakan
5) Kemerahan
6) Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.
e. Penatalaksanaan
Abses luka biasanya tidak membutuhkan penanganan menggunakan antibiotik. Namun demikian, kondisi tersebut butuh ditangani dengan intervensi bedah, debridemen, dan kuretase untuk meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikeluarkan isinya. Salah satu pembedahannya yaitu dengan laparatomi eksplorasi. Suatu abses harus diamati dengan teliti untuk mengidentifikasi penyebabnya, utamanya apabila disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan pemberian obat analgesik dan mungkin juga antibiotik.
Drainase abses dengan menggunakan pembedahan biasanya di indikasikan apabila abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah yang lebih lunak. Apabila menimbulkan risiko tinggi, misalnya pada area-area yang kritis, tindakan pembedahan dapat ditunda atau dikerjakan sebagai tindakan terakhir yang perlu dilakukan. Drainase abses paru dapat dilakukan dengan memposisikan penderita sedemikian hingga memungkinkan isi abses keluar melalui saluran pernapasan. Memberikan kompres hangat dan meninggikan posisi anggota gerak dapat dilakukan untuk membantu penanganan abses kulit.
Karena sering kali abses disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, antibiotik antistafilokokus seperti flucloxacillin atau dicloxacillin sering digunakan. Dengan adanya kemunculan Staphylococcus aureus resisten Methicillin (MRSA) yang didapat melalui komunitas, antibiotik biasa tersebut menjadi tidak efektif. Untuk menangani MRSA yang didapat melalui komunitas, digunakan antibiotik lain: clindamycin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan doxycycline.
Adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan bahwa penanganan hanya dengan menggunakan antibiotik tanpa drainase pembedahan jarang merupakan tindakan yang efektif. Hal tersebut terjadi karena antibiotik sering tidak mampu masuk ke dalam abses, selain bahwa antibiotik tersebut seringkali tidak dapat bekerja dalam pH yang rendah. Namun demikian, walaupun sebagian besar buku ajar kedokteran menyarankan untuk dilakukan insisi pembedahan, sebagian dokter hanya menangani abses secara konservatif dengan menggunakan antibiotik.
f. Diagnosa
Abses di kulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. Pada penderita abses, biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen, USG, CT scan atau MRI.
g. Komplikasi
1) Infeksi sekunder ; merupakan komplikasi paling sering, terjadi pada 10-20% kasus.
2) Ruptur atau penjalaran langsung ; rongga atau organ yang terkena tergantung pada letak abses. Perforasi paling sering ke pleuropulmonal, kemudian kerongga intraperitoneum, selanjutnya pericardium dan organ-organ lain.
3) Komplikasi vaskuler ; ruptur kedalam v. porta, saluran empedu atau traktus gastrointestinal jarang terjadi
4) Parasitemia, amoebiasis serebral ; E. histolytica bisa masuk aliran darah sistemik dan menyangkut di organ lain misalnya otak yang akan memberikan gambaran klinik dari lesi fokal intrakranial.


Sumber: Buku Kuliah

Macam – macam Osteomyelitis


Menurut kejadiannya Osteomyelitis ada 2 yaitu :
a. Osteomyelitis Primer Kuman-kuman mencapai tulang secara langsung
melalui luka.
b. Osteomyelitis Sekunder Adalah kuman-kuman mencapai tulang melalui aliran darah dari suatu focus primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran nafas, genitourinaria furunkel).

Osteomyelitis dibagi menjadi
1. Osteomyelitis Akut :
Berasal dari sumber yang dibawa oleh darah biasanya terjadi pada anak-anak dibawah ( 2 tahun ) dan menyerang tulang panjang yang tumbuh dengan cepat. Infeksi ini disebarkan lewat darah dari tempat lain disebabkan oleh : Stappilococus Aureus. Infeksi dimulai pada metafisis ( bagian tulang di sebelah lempeng tulang rawan epifisis ). Penyebarannya disepanjang cavum medularis dengan melalui korteks untuk menimbulkan suatu abses superiousteum dan bahkan arthritis pada sendi di sebelahnya.
a. Gambaran Klinis :
1. Nyeri tekan akut pada daerah tulang yang sakit.
2. Pembengkakan dan kemerahan.
3. Nyeri bila bagian yang sakit dihilangkan.
4. Pirexia ( panas ).
b. Tindakan :
1) Pemberian antibiotic yang segera. Biasanya gabungan dua macam
antibiotic, sering akan menimbulkan penyakit ini.
2) Jika tindakan yang terlambat akan mengakibatkan pus sehingga diperlukan drainage dengan insisi dan jika perlu dibuat lubang dengan pengeboran pada tulang untuk memungkinkan pengaliran keluar pus.


c. Komplikasi :
1) Dapat terjadi septic arthritis yang menjalar ke sendi di dekatnya.Jika
metafisis yang terinfeksi berada dalam simpai sendi contoh : Caput Os.
Femoralis dan Os. Humery.
2) Pembentukan sequestrum ( kematian suatu bagaian tlang ) bagian tulang
yang mati harus diangkat dengan pembedahan sebelum kesembuhan
terjadi karena bagian tersebut akan menjadi benda asing.

2. Osteomyelitis Kronis :
Berasal dari jaringan lunak dengan jarak dekat. Pada osteomyelitis kronis, mikroorganisme menyerang tulang melalui darah. Meluasnya jaringan lunak yang terinfeksi di dekatnya masuk secara langsung. Selain itu bisa juga disebabkan oleh hasil akhir suatu osteomyelitis akut yang tidak terobati secara memadai, infeksi derajat rendah yang disebabkan oleh bakteri dengan virulensi rendah, infeksi bakteri tertentu misalnya : TBC, Escerchia Coli, Pseudomonas, Clebsiela, Salmonella.

a. Gambaran Klinis :
1) Keluhan nyeri tulang yang kumat-kumatan selama jangka waktu
panjang.
2) Pemeriksaan sinar-X memperlihatkan adanya kavitas.

b. Tindakan :
1) Drainage abses dan pengangkatan sequestrum.
2) Pemberian antibiotic jangka panjang.

Fase “Rubin Maternal Phases”


1) Taking in (periode ketergantungan)
Fase ini terjadi antara satu sampai tiga hari setelah persalinan dimana ibu berfokus pada diri sendiri, bersikap pasif dan ketergantungan secara emosional ibu berusaha untuk mengintegrasikan pengalaman persalinan dalam kehidupannya.
2) Taking hold (fase trasnsisi antara ketergantungan dan kemandirian)
Terjadi antara ketiga sampai kesepuluh hari setelah persalinan dalam fase ini secara bertahap tenaga ibu pulih kembali, ibu merasa lebih nyaman, fokus perhatian mulai beralih pada bayi, mulai mandiri dalam perawatan diri, terbuka pada pengajaran perawatan, saat yang tepat untuk memberi informasi tentang perawatan bayi dan diri sendiri.

3) Letting go (fase mampu sendiri)
Fase ini antara dua sampai empat minggu setelah persalinan dimana ibu mulai menerima peran barunya yaitu sebagai ibu dari bayi yang baru lahir. Ibu melepas bayangan persalinan dengan harapan yang tidak terpenuhi serta mampu menerima kenyataan.

Tanda dan gejala serta Komplikasi Appendisitis

Nyeri terutama di daerah yang meradang, mual dan muntah, abdomen yang kaku, distensi abdomen, tanda-tanda umum peradangan misalnya demam, peningkaan hitungan sel darah putih, dan takikardi. (patofisiologi corwin)

d. Komplikasi appendisitis
1) Peritonitis
a) Definisi peritonitis
Peritonitis adalah inflamasi lokal atau umum pada peritoneum membrane yang melapisi rongga abdomen dan menutupi rongga dalam. (Pedoman praktik keperawatan. Sandra M. Neltino, tahun 2002, hal:674).
b) Etiologi Peritonitis
Peritonitis biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari saluran cerna atau organ-organ abdomen kedalam ruang peritoneum melalui perporasi usus atau rupture suatu organ. (Patofisiologi Corwin : 528)
c) Tanda dan gejala
(1) Nyeri
(2) Mual dan muntah
(3) Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat hipovolemia karena perindahan cairanke dalam peritoneum
(4) Demem, lekosit meningkat
d) Penatalaksanaan
(1) Penggantian cairan isotonis
(2) Pemberian obat analgetik, antibiotic, antiemetic
(3) therapy O2
(4) Lavasi peritoneum dengan antibiotic
(5) Tindakan bedah laparatomi
Laparatomi adalah pembedahan perut sampai pembedahan selaput perut.
Indikasi laparatomi :
(a) Trauma abdomen tumpul atau tajam
(b) Peritonitis
(c) Pendarahan saluran pencernaan
(d) Sumbatan pada usus halus dn usus besar
(e) Masa pada abdomen
Komplikasi laparatomi :
(a) Ventilasi paru tidak adekuat
(b) Gangguan kardivaskuler : Hipertensi, Aritmia jantung
(c) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
(d) Ganguan rasa nyaman