Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Friday, October 28, 2011

Gejala dan Diagnosis Tonsilitis (Radang Amandel)

Gejala dan Diagnosis Tonsilitis (Radang Amandel): GEJALA

Nyeri tenggorokan yang semakin parah jika penderita menelan
Tidak mau minum atau makan lewat mulut (biasanya pada anak-anak)
Penderita tampak loyo dan mengeluh sakit pada otot dan persendian
Biasanya disertai demam tinggi dan napas yang berbau, sakit kepala, muntah

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonsil yang membengkak dan tampak bercak-bercak perdarahan. Ditemukan nanah dan selaput putih tipis yang menempel di tonsil. Membran ini bisa diangkat dengan mudah tanpa menyebabkan perdarahan. Dilakukan pembiakan apus tenggorokan di laboratorium untuk mengetahui bakteri penyebabnya.
Informasi Terkait:Diagnosis Impetigo Bulosa
Diagnosis impetigo bulosa dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan penunjang, dapat dilakukan...Rinitis Infeksi
Ada empat tipe klinis yang penting untuk penyakit ini:
- akut
- akut rekuren
- kronis
- memburuknya penyakit kroni...Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah ...Impetigo Bulosa
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta...Pemantauan Hasil Pengobatan TB
Pemantauan Hasil Pengobatan TB
a. Pengawasan terhadap respon pengobatan. Perhatikan perbaikan klinik, aktivitas, nafsu makan, kenaikan berat badan. Bi...

Etiologi dan Patogenesis Konjungtivitis Alergi

Etiologi dan Patogenesis Konjungtivitis Alergi: Alergi merupakan suatu reaksi dari tubuh terhadap molekul yang dikenal sebagai benda asing. Sebagai contoh, reaksi alergi adalah suatu bagian penting dari sistem imun pertahanan tubuh. Ketika seseorang alergi terhadap sesuatu, pertahanan tubuh akan bereaksi dan memproduksi zat kimia poten seperti histamin. Histamin sangat berperan tehadapa gejala seperti lakrimasi, mata gatal, dan beberapa gejala lainnya.
Reaksi alergi merupakan sebuah reaksi hipersensivitas dari sistem imun tubuh terhadap benda asing yang dikenal sebagai alergen, di mana tubuh salah mempersepsikan sebagai suatu pertahanan yang poten. Respon tersebut dapat merupakan bawaan atau didapat. Adanya alergen pada konjungtiva memicu dua respon imun secara stimultan, satu disebabkan oleh lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, dan yang kedua dari produksi asam arakhidonat dan konversinya seperti prostaglandin.
Alergen terikat pada antibodi yang dikenal sebagai Imunoglobulin E (IgE), kemudian menempel pada sel mast sehingga terjadi degranulasi. Dari degranulasi tersebut keluarlah mediator-mediator yang sifatnya dapat bersifat langsung, tak langsung, atau kombinasi keduanya. Dua mediator penting yang dilepaskan dari sel mast yaitu histamin dan bradikinin, yang secara cepat menstimulasi nosiseptor, menimbulkan sensasi rasa gatal. Selain itu, mediator tersebut juga meningkatkan permeabilitas pembuluh darah (vasodilatasi). Hal ini sebagai penyebab timbulnya merah dan injeksi konjungtiva pada mata.
Sementara itu, mediator lain yang dilepaskan dari sel mast mengirimkan sinyal kimia yang memanggil eritrosit dan leukosit. Ketika sel-sel darah sampai, dengan mudahnya mencapai permukaan konjungtiva melalui pembuluh darah yang dilatasi dan tingginya permeabilitas kapiler. Seperti halnya histamin dan bradikinin, prostaglandin secara langsung merangsang saraf tepi untuk menghasilkan sensasi rasa gatal dan sakit, dan juga meningkatkan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi. Leukotrin khususnya sebagai pemanggil makrofag.
Masih belum jelas mengapa beberapa orang mempunyai alergi. Sekitar 10-20% dari populasi mempunyai alergi. Gejala-gejala mulai muncul pada semua umur, tetapi anak-anak dan dewasa muda lebih rentan terhadap alergi.
Beberapa penyebab timbulnya reaksi alergi di antaranya :
a. Alergen
Alergen adalah substansi yang menyebabkan rekasi alergi. Beberapa alergen banyak ditemukan di sekitar kita. Kedua mata sering mengalami reaksi alergi akibat terpapar pada lingkungan sekitar. Gejala-gejala pada mata dapat timbul akibat dari kontak langsung zat alergen tersebut dengan konjungtiva atau dapat juga akibat dari reaksi alergi yang lebih hebat.
b. Alergi kontak. Dapat timbul setelah penggunaan obat tetes mata atau kontak lensa.
c. Alergen aerosol yang dapat menimbulkan gejala tersebut di antaranya :
- serbuk pohon, rumput, dan ilalang
- debu rumah
- spora jamur
- bulu dan kulit hewan
- parfum
Informasi Terkait:Anemia Aplastik

Definisi
Anemia aplastik merupaka keadaan yang disebabkan bekurangnya sel hematopoetik dalam darah tepi seperti eritrosit, leukosit dan trombosit s...Sinusitis jamur adalah infeksi jamur pada sinus paranasal
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis...Jenis – Jenis Rhinitis Alergi
Rhinitis Alergi adalah penyakit/kelainan yang merupakan maniifestasi klinis reaksi hipersensitivitas tipe I (Gell & Coombs) dengan mukosa hidung...Disseminated Intravaskular Coagulation (DIC)
Disseminated Intravaskular Coagulation (DIC) merupakan suatu keadaan dimana sistem koagulasi dan atau fibrinolitik teraktivasi secara sistematik, meny...Rinitis Alergi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang...

Pengobatan Tonsilitis (Radang Amandel)

Pengobatan Tonsilitis (Radang Amandel): Pengobatan Tonsilitis (Radang Amandel)

Tirah baring
Cairan harus diberikan dalam jumlah yang cukup, serta makan makanan yang bergizi namun tidak terlalu padat dan merangsang tenggorokan.
Analgetik diberikan untuk menurunkan demam dan mengurangi sakit kepala.
Antibiotik diberikan jika penyebab tonsilitis adalah bakteri. Obat pilihan adalah penisilin. Kadang-kadang juga digunakan eritromisin. Idealnya, jenis antibiotik yang diberikan sesuai dengan hasil biakan. Antibiotik diberikan antara 5 sampai 10 hari.
Jika melalui biakan diketahui bahwa sumber infeksi adalah Streptokokus beta hemolitkus grup A, terapi antibiotik harus digenapkan 10 hari untuk mencegah kemungkinan komplikasi nefritis dan penyakit jantung rematik.

Informasi Terkait:Pengobatan Abses Paru : Eradikasi Patogen Penyebab
Tujuan utama pengobatan pasien abses paru adalah eradikasi secepatnya dari patogen penyebab dengan pengobatan yang cukup, drainase yang adekuat dari e...Mekanisme Pembentukan Urine
Satuan fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia terdapat kurang lebih satu juta satuan nefron. Di dalam nefron berlangsung pembentukan urin melal...

Epidemiologi Tumor Sinonasal

Epidemiologi Tumor Sinonasal: Insiden tertinggi keganasan sinonasal ditemukan di Jepang yaitu 2 – 3,6 per 100.000 penduduk pertahun. Di departemen THT FKUI RS Cipto Mangunkusumo, keganasan ini ditemukan pada 10-15% dari seluruh tumor ganas THT. Laki-laki ditemukan lebih banyak dengan rasio laki-laki dibanding wanita sebesar 2:1. Tumor ini lebih banyak ditemukan pada ras kulit putih dibandingkan kulit berwarna dengan laporan yang bervariasi dari 1:1 hingga 15:1. Menurut umur tumor ini lebih banyak ditemukan pada umur dekade kelima hingga ketujuh.
Berdasarkan area sinus yang terkena, tumor primer pada sinus maksilaris merupakan kasus terbanyak yaitu sekitar 60% dari semua tumor pada kavum nasi dan sinus paranasalis. Pada sinus etmoidalis sekitar 10-15% dan dari beberapa data di Eropa menunjukkan penderitanya kebanyakan laki-laki yaitu sekitar 90% dari semua penderita tumor di sinus etmoidalis. Sedangkan kasus lainnya, pada sinus sfenoidalis sekitar 1-2%, pada sinus frontalis kurang dari 0,3%, pada kavum nasi sekitar 20-25%.
Jenis inverted papilloma merupakan tumor jinak sinonasal. Angka kejadiannya sekitar 0,4 – 7% dari semua tumor sinonasal. Sedangkan jenis ganas berupa karsinoma sel skuamosa sekitar 60-80% dari semua tumor sinonasal
Informasi Terkait:Tumor Jinak Paru
Tumor jinak paru jarang dijumpai, hanya sekitar 2% dari seluruh tumor paru, biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan rutin, karena tumor j...Atrial Febrilasi pada Tirotoksikosis
Fibrilasi atrial merupakan aritmia yang paling sering dijumpai; ditemukan pada 0.4% populasi dewasa umum. Tirotoksikosis merupakan penyebab fibrilasi ...Penyebab dan Patogenesis Tumor Jinak Paru
Penyebab dan patogenesis dari tumor jinak paru tidak diketahui. Tata nama dari tumor jinak paru berdasarkan atas gambaran histologis. Beberapa tumor i...Purpura Trombositopenia Idiopatik (PTI)

Purpura Trombositopenia Idiopatik adalah suatu gangguan autoimun yang ditandai dengan trombositopenia yang menetap akibat autoantibodi yang mengik...Sinusitis
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paral. Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksilla, sinusitis ethmoid, sinusitis...

Dismenore

Dismenore: Definisi :
Nyeri menjelang atau selama haid, dan sangat mengganggu aktivitas sehingga penderita harus tidur.
Etiologi :
Q Dismenore primer : Belum diketahui, diduga ada hubungannya deengan faktor psikis.
Q Dismenore sekunder : Paling sering endometrosis, infeksi kronik
genitalia interna.
Manifestasi klinis :
Dismenore Primer :
ª Usia lebih muda
ª Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur
ª Sering pada nullipara
ª Nyeri terasa sebagai kejang uterus dan spastic
ª Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari I dan II haid
ª Tidak dijumpai keadaan patologik pelvic
ª Hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik
ª Sering berespon terhadap pengobatan medikamentosa
ª Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri kepala.
Dismenore sekunder :
ª Usia lebih tua
ª Cenderung timbul setelah 2 tahun siklus haid teratur
ª Tidak berhubungan dengan paritas
ª Nyeri sering terasa terus-menerus dan tumpul
ª Berhubungan dengan kelainan pelvik
ª Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya darah
ª Tidak berhubungan dengan adanya ovulasi
ª Seringkali memerlukan tindakan operatif
Penatalaksanaan :
Dismenore primer :
¬ Antiprostaglandin
¬ Progesteron
Dismenore Sekunder :
¬ Terapi sesuai penyebab kelainan
Terapi Simptomatik :
¬ Menggunakan “heating pad” (bantal pemanas) atau botol berisi air hangat di perut dan punggung
¬ Mandi atau berendam air hangat
¬ Minum minuman hangat
Analgesik atau Spasmolitik












Informasi Terkait:Pemantauan Hasil Pengobatan TB
Pemantauan Hasil Pengobatan TB
a. Pengawasan terhadap respon pengobatan. Perhatikan perbaikan klinik, aktivitas, nafsu makan, kenaikan berat badan. Bi...Etiologi dan Penyebab Tonsilitis
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah kelenjar getah bening di mulut bagian belakang (di puncak tenggorokan). Tonsil...Sinusitis jamur adalah infeksi jamur pada sinus paranasal
Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang terkena, dapat dibagi menjadi sinusitis maksila, sinusitis etmoid, sinusitis...Mengganti Balutan Basah Ke Kering
PENGERTIAN :
Balutan basah kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan debridemen.
INDIKASI :
Luka bersih terkontaminasi dan luka inf...Pembagian Abses Paru
Abses paru dapat diklasifikasikan berdasarkan durasi dan kemungkinan penyebabnya. Berdasarkan durasinya, abses terbagi dua, yakni abses akut dan abses...

Demam

Demam: Demam diartikan suatu keadaan dimana suhu tubuh di atas 37,20C. hipereksia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh di atas 41,20C. beberapa tipe demam yang mungkin ditemukan, antara lain:
Pembagian :

? Menurut derajatnya :

• Subfebril : 37,3-38°C

• Febril : 38-40°C

• Hipertermi : > 41,1°C

• Hipertermi maligna : 39-42°C
? Menurut Jenisnya :

1. Demam septik

Demam setiap hari (>2°C), tapi tidak sampai normal

Contoh : Demam Thyfoid

2. Remitten fever

Suhu turun setiap hari (? 2°C),tapi tidak sampai normal

3. Intermitten fever

Suhu turun setiap hari sampai normal

Variasi suhu >2°C

Contoh : Malaria

4. Sustained fever (kontinyu)

Sepanjang hari demam

Variasi suhu <1°C

5. Relapsing fever/Siklik fever

Demam beberapa hari, normal beberapa hari, demam beberapa hari

Contoh : Malaria, peny. Hodgkin (keganasan)

6. Factitious fever/Self Induced fever

Demam yang dibuat-buat

Untuk tes/kontrol : Suhu urine sesuai dengan suhu tubuh

7. Drug fever

Demam muncul karena reaksi obat, menghilang setelah menghentikan obat
• Demam septic = suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari , dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pada pagi hari.

• Demam remitten = suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu tidak sebesar demam septic.

• Demam intermitten = suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.

• Demam kontinyu = variasi suhu sepanjang hati tidak berbeda satu derajat.

• Demam siklik = terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Informasi Menarik Lain:Tuberkulosis Ginjal
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kuman tuberkulosis yang umunya menginfeksi paru, namun dapat juga menginfeksi organ lainnya termasuk ginjal. T...Meningitis Bakterial

I. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Dian...Gambaran Klinis Kanker Pankreas
ü Sakit pada perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung bagian tengah atau atas. Sakit ini bisa menjadi lebih parah ketika Anda makan atau k...Osteoporosis dan Penatalaksanaanya
Penatalaksanaan Osteoporosis Hilangnya sejumlah massa tulang akibat berbagai keadaan disebut osteopenia. Bila osteopenia telah melewati ambang batas u...Contoh Artikel Kesehatan
Artikel kesehatan merupakan artikel yang paling banyak dicari di internet. Berikut adalah contoh artikel kesehatan yang mungkin berhubungan dengan tug...

Sakit Kepala

Sakit Kepala: Sakit kepala timbul karena adanya perangsangan bangunan peka nyeri pada daerah kepala dan leher. Beraneka ragam penyakit umum yang dapat menyebabkan timbulnya sakit kepala melalui mekanisme-mekanisme patofisiologik yang dapat dikelompokkan dalam 3 golongan, yaitu :

Sakit kepala karena vasodilatasi dan tegangnya jaringan perivaskular terhadap zat zat histamine, CO, asidosis. Dalam prakteknya, sakit kepala tersebut timbul pada penyakit infeksi, intoksikasi alohol, intoksikasi Co, anemia,
Sakit kepala sebagai manifestasi reffered pain. Dalam prakteknya dapat diambil contoh sinusitis.
Sakit kepala pada hipertensi.

Pada pasien hipertensi, ada dua macam bentuk sakit kepala, yaitu :

Pegal dan tegang pada oksiput, kuduk, vertex dan pelipis yang mereda pada pemijatan daerah-daerah tertentu atau berbaring dan memberat jika duduk.
Nyeri yang berdenyut-denyut di seluruh kepala, yang timbul pada dini hari dan mereda pada sikap duduk atau setelah sarapan. Batuk, bertenaga dan membungkuk memperberat sakit kepala.

Sakit kepala hanya terjadi pada pasien anemia berat ( Hb < 7gr%)
Penatalaksanaan

Sesuai dengan kausa atau kelainan patologinya 9 penyakit primer)
Analgetik à NSAIDa

Informasi Terkait:Diagnosis Klinis Pneumonia
Diagnosis klinis pneumonia bergantung kepada penemuan kelainan fisis atau bukti radiologis yang menunjukkan konsolidasi. Diagnosis dan terapi pneumo...Tuberkulosis Ginjal
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kuman tuberkulosis yang umunya menginfeksi paru, namun dapat juga menginfeksi organ lainnya termasuk ginjal. T...

AKREDITASI MAZ BROWWWWWWW.......???

Standar Akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter: Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi Program Studi Pendidikan Dokter. Suatu standar akreditasi terdiri atas beberapa elemen penilaian yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan Program Studi Pendidikan Dokter untuk menyelenggarakan program-programnya.
Dengan diberlakukannya Standar Kompetensi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi Dokter oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), maka penjaminan mutu eksternal dari program studi pendidikan dokter melalui akreditasi menggunakan standar ini. Sebagai konsekuensinya instrumen atau borang akreditasi yang digunakan juga menyesuaikan dengan kedua standar ini.

Eligibilitas
Asesmen kinerja Program Studi Pendidikan Dokter didasarkan pada pemenuhan tuntutan standar akreditasi. Dokumen akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter dari pejabat yang berwenang.
Standar akreditasi Program Studi Pendidikan Dokter mencakup komitmen Program Studi Pendidikan Dokter untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar seperti berikut.
Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan
Standar 4. Sumber Daya Manusia
Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana AkademikRata Penuh
Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Standar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

Steroid Seks

Steroid Seks: Steroid seks, juga dikenal dengan gonadal steroid, yaitu hormon steroid yang berikatan dengan reseptor androgen atau estrogen. Biasanya juga dikenal dengan istilah hormon seks. Hormon seks adalah salah satu jenis hormon, seperti estrogen dan androgen, yang berpengaruh pada pertumbuhan atau fungsi organ reproduksi, perkembangan karakteristik seks sekunder dan pola perilaku pada binatang.

Steroid seks yang alami diproduksi oleh gonad dan kelenjar adrenal, juga pengubahan steroid seks yang lain dalam jaringan seperti liver atau lemak. Gonad membutuhkan hormon dari bagian yang lebih tinggi untuk menginisiasi dan mengatur aktifitasnya, dan ini dikenal dengan nama gonadotropin.

Reproduksi pada laki-laki maupun perempuan, sepenuhnya diatur oleh hipothalamus (di otak), kelenjar pituitari, dan gonad (testis dan ovarium). Rentetan kejadiannya yaitu, neuron di hipothalamus mensekresikan gonadotrophin-releasing hormone (GnRH), yang dibawa oleh aliran darah kapiler ke lobus anterior kelenjar pituitari. GnRH kemudian menstimulasi sel untuk mensintesis dan melepaskan hormon gonadotropin pituitari, yaitu luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH). LH dan FSH disekresikan masuk ke dalam sirkulasi darah kemudian di bawa ke ovarium dan testis, selanjutnya mereka akan menstimulasi produksi hormon steroid yang spesifik untuk tiap jenis kelamin, seperti estrogen dan progesteron, atau testosteron.

Hormon gonadotropin dan hormon steroid gonad sendiri, bekerja sama untuk menjaga fungsi primer dari gonad, yaitu produksi dan pematangan ovum atau sperma. Keseluruhan proses sekresi hormon, dari hipothalamus ke kelenjar pituitari anterior, kemudian ke gonad, dikontrol dengan baik oleh efek feedback dari steroid gonadal, yang akan mengaktifkan hipothalamus dan kelenjer pituitari untuk meregulasi sekresi dari GnRH dan gonadotropin. Pada laki laki, efek feedback ini selalu bersifat negatif. Ini berarti, ketika sekresi hormon laki-laki yaitu testosteron meningkat, maka pelepasan GnRH dan LH akan menurun, terhambat oleh peningkatan level dari testosteron dalam darah. Dan sebaliknya, ketika sekresi testosteron menurun, sekresi hipothalamus dan pituitari meningkat. Efek feedback negatif yang sama juga terlihat pada hormon wanita, estrogen dan progesteron. Bagaimanapun, kontrol yang unik tehadap sekresi hormon tersebut pada wanita terjadi sebelum ovulasi. Di ovarium, produksi estrogen oleh sel-sel melingkupi pematangan sel telur hingga mencapai puncaknya, dan peningkatan jumlah estrogen dalam darah mendesak terjadinya efek feedback positif, yaitu peningkatan pelepasan GnRH dan peningkatan reaksi kelenjar pituitari terhadap GnRH. Hasilnya adalah sekresi LH yang besar dan FSH yang sedikit oleh kelenjar pituitari.

Metabolisme dan Fungsi Estrogen

Metabolisme dan Fungsi Estrogen: Hati mengubah estradiol dan estron menjadi estriol. Estradiol, estron dan estriol merupakan substrat untuk enzim hepatik, dimana hati mengkonjugasi estrogen untuk membentuk glukuronida dan sulfat. Aktifitas enzim yang melaksanakan reaksi konjugasi ini bervariasi antara berbagai spesies. Hormon steroid yang terkonjugasi bersifat dapat larut dalam air dan tidak terikat dengan protein pengangkut, karena itu hormon estrogen ini mudah disekresikan ke dalam getah empedu, feses dan urin.
Fungsi dari Estrogen
Fungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berikatan dengan fungsi produksi. Pada umumnya hormon ini merangsang ukuran dan jumlah sel dengan meningkatkan kecepatan síntesis protein, rRNA,tRNA,mRNA dan DNA.7

Efek pada uterus dan Organ Kelamin Luar Wanita

Selama masa kanak-kanak, estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada pubertas, jumlah estrogen yang disekresi di bawah pengaruh hormon-hormon gonadotropin-hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih. Ovarium, tuba fallopii, uterus, dan vagina semuanya bertambah besar. Juga, genitalia eksterna membesar, dengan deposit lemak pada mons pubis dan labia mayora disertai pembesaran dari labia minora.
Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari tipe kuboid menjadi bertingkat, yang dianggap lebih tahan trauma dan infeksi daripada epitel prapubertas. Terhadap endometrium, estrogen menyebabkan terjadinya proliferasi yang nyata stroma endometrium dan sangat meningkatkan perkembangan kelenjer endometrium yang nantinya akan dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi pada ovum yang berimplantasi.



Efek Estrogen pada Tuba Fallopi

Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii, sama dengan efek estrogen pada endometrium uterus. Estrogen menyebabkan jaringan kelenjar berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyebabkan jumlah epitel sel-sel bersilia yang membatasi tuba fallopii bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat dan silia beergerak ke arah uterus. Silia ini membantu mendorong ovum yang telah dibuahi ke arah uterus.4

Efek Estrogen pada Payudara

Estrogen menyebabkan perkembangan jaringan stroma payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas dan deposit lemak pada payudara. Estrogen memulai perumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Estrogen juga berperan pada pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar wanita dewasa. Akan tetapi, estrogen tidak menyelesaikan tugasnya yaitu mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi susu.4,7,12

Efek Estrogen pada Tulang Rangka

Estrogen menyebabkan meningkatnya aktivitas osteoblastik. Oleh karena itu, pada pubertas, ketika wanita masuk masa reproduksi, laju pertumbuhannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi estrogen juga mempunyai efek poten lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka yaitu, estrogen menyebabkan terjadinya penggabungan awal dari epífisis dengan batang dari tulang panjang. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya terhenti beberapa tahun lebih cepat dari pertumbuhan pria. Estradiol juga mempunyai efek anabolik terhadap tulang dan kartilago.

Efek Estrogen pada Pengendapan Protein

Estrogen menyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang terbukti dari adanya keseimbangan nitrogen yang sedikit positif apabila diberikan estrogen. Keadaan ini kemungkinan dihasilkan dari efek pemacu pertumbuhan estrogen pada organ-organ kelamin, tulang dan beberapa jaringan lain.

Efek Estrogen pada Metabolisme dan Deposit Lemak

Estrogen sedikit meningkatkan laju kecepatan metabolisme tetapi hanya kira-kira satu pertiga dari efek yang disebabkan oleh hormon kelamin pria yaitu testosteron. Estrogen juga menyebabkan peningkatan jumlah deposit lemak dalam jaringan subkutan.

Efek Estrogen pada Kulit

Estrogen menyebabkan kulit berkembang membentuk tekstur yang halus dan biasanya lembut. Estrogen juga menyebabkan kulit menjadi lebih vaskular daripada normal.

Kanker Paru

Kanker Paru: Kanker paru merupakan penyakit kanker yang menyebabkan kematian terbanyak di Amerika, baik itu pada laki-laki ataupun perempuan. Kanker paru juga merupakan penyakit kanker yang paling memungkinkan untuk dicegah.
Kanker paru juga merupakan kanker pembunuh nomor 1 di Negara-negara. Kanker paru telah menyebabkan kematian akibat kanker dikalangan laki-laki sejak tahun 1950. Di tahun 2006, kanker paru telah menyebabkan rasio kematian 51.5 per 100.000 populasi penduduk di amerika serikat serta terhitung 31 dan 26 persen dari semua pria dan wanita penderita kanker mati secara berturut-turut.
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di paru). Dalam pedoman penatalaksanaan ini yang dimaksud dengan kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma).21
Di seluruh dunia, kanker paru-paru membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Data epidemiologi yang luas jelas menetapkan rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Diperkirakan bahwa sekitar 90% dari kematian akibat kanker paru-paru pria dan 75% -80% dari kematian akibat kanker paru-paru wanita di Amerika Serikat setiap tahun disebabkan oleh merokok. Risiko kanker paru-paru berkurang setelah berhenti merokok, tetapi tidak selama 5 tahun pertama, dan risiko relatif tidak pernah kembali dengan seorang bukan perokok .
Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih berada dalam stadium awal penyakit. Hasil penelitian pada penderita kanker paru pascabedah menunjukkan bahwa, rata-rata angka tahan hidup 5 tahunan stage I sangat jauh berbeda dengan mereka yang dibedah setelah stage II, apalagi jika dibandingkan dengan staging lanjut yang diobati adalah 9 bulan.
Sekitar 87% kanker paru merupakan hasil dari merokok. Semakin lama merokok, maka semakin besar pula resiko berkembangnya kanker paru.
Namun demikian tidak hanya perokok saja yang berisiko mendapatkan penyakit. Penyakit tersebut, tetapi masyarakat banyak yang terpapar oleh asap rokok yang kita kenal dengan passive smoking. Telah terbukti bahwa passive smokerspun berisiko untuk terkena penyakit kardiovaskuler, kanker paru, asthma, dan penyakit paru lainnya.
Tembakau memang telah digunakan selama berabad-abad sebelum ditemukannya bukti secara epidemiologi penyebab kanker paru. Namun, dengan berkembangnya mesin-mesin pengolah tembakau menjadi rokok di akhir abad ke 19, tembakau menjadi lebih intensif dan luas penggunaanya. Tembakau mengandung sekitar 4000 bahan kimia, termasuk diantaranya adalah 400 carcinogen7. Asap dari rokok tembakau diduga sebagai penyebab kanker paru pada awal 1920-an, ketika dokter di amerika mulai melihat peningkatan jumlah pasien penyakit kanker paru jarang dan tercatat bahwa hamper semuanya adalah perokok. Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan bahwa risiko untuk kanker paru menurun dengan berhenti merokok.
Sekitar lima ratus miliar rokok yang dijual di Amerika Serikat pada tahun 1995 dan satu milyar perokok di seluruh dunia, sepertiga dari mereka hidup di Cina, di mana epidemi utama kanker paru diperkirakan6. Adiksi akibat penggunaan tembakau sulit sekali untuk ditanggulangi, Oleh sebab itu, banyak perusahaan rokok berlomba-lomba melakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan produk yang lebih aman. Penelitian yang dilakukan bersifat jangka pendek, tidak memikirkan dampak tembakau untuk jangka panjang. Beberapa cara yang dilakukan adalah pengembangan penggunaan filter dan “Light” and “ultralight” cigarettes. Namun ke-dua cara ini belum menjamin keamanan dari komsumsi tembakau.
Di Amerika, sekitar 45 juta merokok tembakau. 70% dari perokok tersebut mengatakan bahwa mereka akan berhenti merokok dan setia tahunnya, 40% berhenti paling tidak selama 1 hari. Terlebih daripada itu, 80% orang yang menyatakan untuk berhenti merokok ternyata kembali merokok dalam kurun waktu satu bulan, dan setiap tahun, hanya 3% perokok yang sukses menghentikan kebiasaan merokoknya.


Namun demikian, kesadaran untuk berhenti mengkomsumsi tembakau sangat sulit dilakukan, karena banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain gencarnya industri tembakau untuk mengiklankan produknya tanpa memberikan keterangan yang jelas tentang bahaya tembakau. Juga banyaknya petani tembakau yang harus dialihkan profesinya untuk tidak menanam tembakau.

Cara cepat hamil

Cara cepat hamil: Tidak sedikit pasangan yang ingin mengetahui bagaimana cara cepat hamil. Beberapa tips cara cepat hamil tentunya sangat penting diketahui untuk segera mendapatkan buah hati yang merupakan dambaan setiap orang.

Hati-hati dalam mempercayai informasi tentang cara cepat hamil!
Di era yang serba modern ini, kita dapat memperoleh informasi apapun dengan praktis dan cepat. Hanya saja, kita perlu cerdas dalam memilih dan memilah informasi yang tersedia. banyak informasi yang menyesatkan bahkan merugikan masyarakat. Sebagai contoh, informasi tentang penggunaan obat penyubur. Perlu anda ketahui, penggunaan obat-obatan tanpa anjuran dokter dapat mengancam kesehatan dan nyawa anda! Ditambah lagi informasi atau tips-tips yang berbau mistis dan tahayyul yang berpeluang menjerumuskan anda ke perbuatan syirik!




Agar lebih ilmiah dan terpercaya, kita perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait informasi mengenai cara cepat hamil. Namun terkadang kita terkendala masalah waktu dan biaya, ya kan?!
Jika mau lebih praktis, anda bisa membaca tulisan yang dibuat oleh dokter kandungan. Yang saya sarankan anda membaca tulisan Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil, ditulis oleh dr. Rosdiana Ramli, SpOG. Buku ini gampang dipahami dan pembahasannya lengkap, mulai dari cara menghitung masa subur, penyebab ketidaksuburan, dan informasi penting lainnya. Untuk lebih jelasnya silakan anda langsung ke website http://tipshamil.com/?ref=irga

Miopia

Miopia: Definisi
Miopia disebut sebagai rabun jauh, akibat ketidakmampuan untuk melihat jauh, akan tetapi dapat melihat dekat dengan lebih baik. Miopia adalah Kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina.

Etiologi

kekuatan refraksi mata terlalu kuat dibanding jarak fokus retina
Pemukaan kurvatur kornea dan lensa berbentuk sferis.



Epidemiologi
Miopia umum ditemukan di seluruh dunia. Di negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat penghuni yang menderita miopia.
China merupakan tingkat miopia tertinggi di dunia dgn 400 juta dari 1,3 miliar orang rabun. Prevalensi miopia di sekolah tinggi di China 77,3%, dan di perguruan tinggi lebih dari 80 %.

Yordania usia 17 sampai 40 ditemukan lebih dari setengah (53,7%) menderita miopi.









Patofisologi


Miopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang terlalu kuat untuk panjangnya bola mata akibat :
1. Sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter antero-posterior yang lebih panjang, bola mata yang lebih panjang ) disebut sebagai miopia aksial
2. Kurvatura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu cembung atau lensa mempunyai kecembungan yang lebih kuat) disebut miopia kurvatura/refraktif
3. Indeks bias mata lebih tinggi dari normal, misalnya pada diabetes mellitus. Kondisi ini disebut miopia indeks
4. Miopi karena perubahan posisi lensa. Misalnya: posisi lensa lebih ke anterior, misalnya pasca operasi glaukoma

Gambaran klinis
Gejala klinis miopia adalah sebagai berikut:
1. Gejala utamanya kabur melihat jauh
2. Sakit kepala (jarang)
3. Cenderung memicingkan mata bila melihat jauh (untuk mendapatkan efek pinhole), dan selalu ingin melihat dengan mendekatkan benda pada mata
4. Suka membaca, apakah hal ini disebabkan kemudahan membaca dekat masih belum diketahui dengan pasti.

miopia

Klasifikasi
Dikenal beberapa bentuk miopia sebagai berikut:
a.Miopia Refraktif
Bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti yang terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Sama dengan miopia bias atau miopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa yang terlalu kuat.
b.Miopia Aksial
Miopia akibat panjangnya sumbu bola mata dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal
Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk:
a.Miopia Stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa
b.Miopia Progresif, miopia yang bertambah terus pada usia akibat bertambah panjangnya bola mata
c.Miopia Maligna, miopia yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasio retina dan kebutaan atau sama dengan Miopia pernisiosa/ Miopia degeneratif. Miopia degeneratif atau miopia maligna biasanya bila miopia lebih dari 6 dioptri disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.
Berdasarkan besar kelainan refraksi, dibagi:
a.Miopia ringan : S -0.25 s/d S-3.00
b.Miopia sedang : S -3.25 s/d S -6.00
c.Miopia berat : S -6.25 atau lebih
Berdasarkan perjalanan klinis, dibagi:
1.Miopia simpleks : dimulai pada usia 7 – 9 tahun dan akan bertambah sampai anak berhenti tumbuh usia +/- 20 tahun
2.Miopia progresif : miopia bertambah secara cepat (+/-4.0 D / tahun) dan sering disertai perubahan vitreo-retinal

Pemeriksaan diagnostik
A. Cara Subyektif
Cara subyektif ini penderita aktif menyatakan kabur terangnya saat di periksa. Pemeriksaan dilakukan guna mengetahui derajat lensa negatif yang diperlukan untuk memperbaiki tajam penglihatan sehingga menjadi normal atau tercapai tajam penglihatan terbaik. Alat yang digunakan adalah kartu Snellen, bingkai percobaan dan sebuah set lensa coba.
Tehnik pemeriksaan :

Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter.
Pada mata dipasang bingkai percobaan dan satu mata ditutup.
Penderita di suruh membaca kartu Snellen mulai huruf terbesar dan diteruskan sampai huruf terkecil yang masih dapat dibaca.
Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan menjadi lebih baik ditambahkan kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat di baca huruf pada baris terbawah.
Sampai terbaca basis 6/6.

Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama.



B. Cara Obyektif
Cara ini untuk anomali refraksi tanpa harus menanyakan bagaimana tambah atau kurangnya kejelasan yang di periksa, dengan menggunakan alat-alat tertentu yaitu retinoskop. Cara objektif ini dinilai keadaan refraksi mata dengan cara mengamati gerakan bayangan cahaya dalam pupil yang dipantulkan kembali oleh retina. Pada saat pemeriksaan retinoskop tanpa sikloplegik (untuk melumpuhkan akomodasi), pasien harus menatap jauh. Mata kiri diperiksa dengan mata kiri, mata kanan dengan mata kanan dan jangan terlalu jauh arahnya dengan poros visuil mata. Jarak pemeriksaan biasanya ½ meter dan dipakai sinar yang sejajar atau sedikit divergen berkas cahayanya. Bila sinar yang terpantul dari mata dan tampak di pupil bergerak searah dengan gerakan retinoskop, tambahkan lensa plus. Terus tambah sampai tampak hampir diam atau hampir terbalik arahnya. Keadaan ini dikatakan point of reversal (POR), sebaliknya bila terbalik tambahkan lensa minus sampai diam. Nilai refraksi sama dengan nilai POR dikurangi dengan ekivalen dioptri untuk jarak tersebut, misalnya untuk jarak ½ meter dikurangi 2 dioptri (Sastrawiria, 1989).
Cara pemeriksaan subyektif dan obyektif biasanya dilakukan pada setiap pasien. Cara ini sering dilakukan pada anak kecil dan pada orang yang tidak kooperatif, cukup dengan pemeriksaan objektif. Untuk yang tidak terbiasa, pemeriksaan subjektif saja pada umumnya bisa dilakukan.
Penatalaksanaan Miopia
Penatalaksanaan miopia adalah dengan mengusahakan sinar yang masuk mata difokuskan tepat di retina. Penatalaksanaan miopia dapat dilakukan dengan cara :

Cara optik
Cara operasi

-
Cara optik
Kacamata (Lensa Konkaf)
Koreksi miopia dengan kacamata, dapat dilakukan dengan menggunakan lensa konkaf (cekung/negatif) karena berkas cahaya yang melewati suatu lensa cekung akan menyebar. Bila permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu tinggi atau bila bola mata terlalu panjang seperti pada miopia, keadaan ini dapat dinetralisir dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata. Lensa cekung yang akan mendivergensikan berkas cahaya sebelum masuk ke mata, dengan demikian fokus bayangan dapat dimundurkan ke arah retina (Guyton, 1997).
Lensa kontak
Lensa kontak dari kaca atau plastik diletakkan dipermukaan depan kornea. Lensa ini tetap ditempatnya karena adanya lapisan tipis air mata yang mengisi ruang antara lensa kontak dan permukaan depan mata. Sifat khusus dari lensa kontak adalah menghilangkan hampir semua pembiasan yang terjadi dipermukaan anterior kornea, penyebabnya adalah air mata mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan kornea sehingga permukaan anterior kornea tidak lagi berperan penting sebagai dari susunan optik mata. Sehingga permukaan anterior lensa kontaklah yang berperan penting.
-
Cara operasi pada kornea
Ada beberapa cara, yaitu :

Radikal keratotomy (dengan pisau) yaitu operasi dengan menginsisi kornea perifer sehingga kornea sentral menjadi datar. Hal ini menyebabkan sinar yang masuk ke mata menjadi lebih dekat ke retina.
Excimer laser (dengan sinar laser) yaitu operasi dengan menggunakan tenaga laser untuk mengurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.
Keratomileusis yaitu bila kornea yang terlalu cembung di insisi kemudian dikurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.
Epiratopati yaitu operasi a penjahitan keratolens yang sesuai dengan koreksi refraksi ke kornea penderita yang telah di buang epitelnya.

Cara operasi di atas masih mempunyai kekurangan – kekurangan, oleh karena itu para ahli mencoba untuk mencari jalan lain yang dapat mengatasi kekurangan tersebut dengan jalan mengambil lensa mata yang masih jernih (clear lens extraction/CLE).
Prognosis Miopia
Pada tingkat ringan dan sedang dari miopia simple prognosisnya baik bila penderita miopia memakai kacamata yang sesuai dan mengikuti petunjuk kesehatan. Bila progresif miopia prognosisnya buruk terutama bila di sertai oleh perubahan koroid dan vitreus, sedangkan pada miopia maligna prognosisnya buruk.

Efek Samping Obat Anti Depresi

Efek Samping Obat Anti Depresi: Depresi adalah gangguan di mana keadaan murung setelah 2-3 minggu masih juga bertahan atau bahkan memburuk.
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat) :

Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya :

Konsentrasi dan perhatian berkurang;
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
Tidur terganggu;
Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
Teori monoamin menyatakan bahwa depresi diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan antara neurotransmitter didalam otak. Khsusunya akibat terutama kekurangan serotonin (dan atau noradrenalin) di saraf-saraf otak.
Obat antidepresiva atau obat antimurung adalah obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa (“mood”) dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung.
Obat-obat antidepresi dibagi menjadi empat golongan yaitu obat antidepresi trisiklik, tetrasiklik, Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), dan Monoamin Oxydase Inhibitor (MAOI).
Adapun efek samping dari obat-obat antidepresi ini dapat berupa:

Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia)
Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi)
Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia)


Untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan:

Mulut kering dapat diatasi dengan meminta pasien mengunyah permen karet tanpa gula atau permen tanpa gula, memakai larutan pilocarpine 1 persen, suatu agonis kolinergik, sebagai larutan pencuci mulut tiga kali sehari, tablet bethanechol, suatu agonis kolinergik lainnya, 10 sampai 30 mg, sekali atau dua kali sehari.
Pandangan kabur dapat diatasi dengan tetes mata kolinimimetik, suatu larutan pilocarpine 1 persen sebagai obat tetes mata.
Retensi urin dapat diatasi dengan bethanechol
Konstipasi dapat diatasi dengan laksatif pembentuk massa
Hipotensi ortostatik dapat diatasi dengan memilihkan obat dengan aktivitas adrenergik-?1 yang rendah. Atau memberikan instruksi kepada pasien untuk bangkit perlahan-lahan dan duduk segera jika mengalami rasa pusing.
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan jantung.

Diare

Diare: Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar ( lebih dari tiga kali ) dan konsistensi feses cair. Diare dapat digolongkan menjadi diare akut, jika perlangsungan lebih dari 2 minggu dikategorikan diare kronik.
Etiologi : virus, protozoa dan bakteri yang memproduksi enterotoksin
Pendekatan diagnostik

Pada umumnya diare akut karena infeksi atau toksin bakteri
Adanya riwayat makan makanan tertentu.
Travelers diarrhea merupakan kejadian diare pada wisatawan
Diare tanpa kerusakan mukosa biasanya karena toksin bakteri E. coli, biasanya mempunyai gejala feses benar-benar cair, tidak ada darah, nyeri perut terutama darah umbilicus, kembung, mual dan muntah.
Bila diare dalam bentuk bercampur darah, lender dan demam biasanya kRata Penuharena invasi shigella.
Pada umumnya diare akut sembuh dalam 5 hari dengan pengobatan sederhana disertai rehidrasi.


PENATALAKSANAAN

Rehidrasi à jika terjadi dehidrasi
Medikamentosa

v Loperamida
ü Menghambat peristaltic
ü Mis : Lodia, Immodium
ü Dosis awal : 2 tab sekaligus, selanjutnya setiap BAB lunak à cair, berikan 1 tab, max 8-12 tab/hr
v Kotrimoxazole
Dosis : 2 dd 2 tab/hr selama 3-5 hari