Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Wednesday, February 1, 2012

Apa Saja Yang Jadi Gangguan Persalinan?


Setiap Mama pasti menginginkan proses melahirkan yang lancar, namun ada baiknya kita mengenali gangguan yang mungkin terjadi pada saat melahirkan.
Pada umumnya, gangguan pada proses persalinan disebabkan oleh banyak faktor mekanik pada proses persalinan itu sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh:

Jalan Lahir

Panggul yang sempit, adanya tumor di indung telur atau di rahim dapat menyebabkan penyumbatan jalan lahir.

Keadaan Janin

Jika bayi terlalu besar, atau berada pada posisi sungsang, wajah yang menghadap ke atas, pantat keluar lebih dulu, atau kaki yang keluar lebih dulu.

Kekuatan Kontraksi Rahim

Jika kontraksi rahim lemah dan tidak terkoordinasi, atau leher rahim yang tidak elastis, sehingga tidak dapat melebar pada proses persalinan, hal ini menyebabkan kepala bayi tidak terdorong dan tidak dapat melewati jalan lahir dengan lancar.


7 Rahasia Seks Yang Wajib Diketahui Pria

Apa yang dipikirkan para lelaki belum tentu sama dengan apa yang ada dalam benak perempuan, termasuk dalam hubungan intim. Dibandingkan kaum Adam, para wanita umumnya lebih pasif dan tertutup soal seks.

Tetapi bagi Anda khususnya para suami tidak perlu terlalu khawatir. Melalui komunikasi yang baik dan intens,
Anda akan mampu memahami apa sebenarnya yang diinginkan pasangan di tempat tidur. Namun begitu, ada baiknya juga Anda menyimak tujuh panduan berikut ini.

Konselor kesehatan seksual Dr Rajan B Bhonsle dari India memaparkan tujuh rahasia penting yang perlu diketahui para pria dalam memahami seksualitas wanita. Ini tentu akan menjadi modal awal bagi Anda dalam memahami pasangan :

1. Komunikasi yang baik sebagai afrodisiak

Bagi wanita, komunikasi yang baik dan keinginan untuuk merasa dicintai oleh pasangan adalah hal yang paling penting dan hal ini dapat menjadi afrodisiak, sesuatu yang berfungsi meningkatkan libido atau gairah bercinta. Seorang suami dapat membisikkan dengan mesra di waktu luang atau saat bersantai kepada istri, betapa ia sangat mencintainya. Sehingga komunikasi yang baik akan membuat hubungan menjadi terasa lebih intim.

2. Banyak wanita cemas dengan penampilannya.
Bagi suami istri, ketika suatu hubungan telah berlangsung cukup lama, sang istri kemungkinan akan merasa bahwa dirinya mulai tampak kurang menarik. Para istri kerap berpikir suami telah menemukan suatu kekurangan pada diri mereka. Tak heran bila banyak perempuan lebih nyaman bercinta di kamar dengan suasana agak gelap. Pria tentunya tidak perlu berbohong atau juga secara terang-terangan mengatakan bahwa pasangan mereka tidak lagi menarik. Hal penting yang harus Anda lakukan adalah hargailah istri Anda dan sampaikanlah pujian atas apa yang Anda temukan paling menarik dari dirinya.

3. Butuh mood yang baik

Kebanyakan pria umumnya cenderung dapat memisahkan antara stres dan aktivitas seksual. Sementara kaum wanita, cenderung lebih membutuhkan suasana hati (mood) yang baik ketika melakukan hubungan seks. Minimnya perhatian, tutur kata kasar, perilaku buruk, kata-kata yang menyakitkan, dan kritik dari pasangan (pria) dapat membuat sulit bagi seorang wanita untuk terlibat dan merasa antusias dan bersemangat selama berhubungan intim.

4. Orgasme bukan suatu keharusan
Banyak pria beranggapan bahwa untuk menjadi pasangan yang "hebat", dia harus bisa membawa perempuan ke puncak kenikmata seksual. Orgasme memang salah satu hal penting dalam kepuasan seksual, tetapi hal itu sebenarnya tidak selalu penting. Banyak wanita merasakan tekanan dari pasangannya dan bahkan dari diri mereka sendiri untuk mencapai orgasme. Terkadang, daripada harus orgasme wanita cenderung lebih menikmati momen-momen pemanasaan atau foreplay.

5. Tak harus selalu serius
Banyak pria yang terlalu serius ketika melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Mereka lupa untuk tertawa, lupa menjadi romantis dan bersenang-senang. Padahal, jika Anda melakukan hubungan intim sambil bercanda dan dalam suasana santai dan gembira, akan tercipta suasana yang lebih menyenangkan. Untuk melakukannya, diperlukan kerjasama yang baik antara suami-istri.

6. Dambakan sentuhan dan kelembutan
Kaum Hawa menyukai suasana yang romantis, pelukan yang hangat, sentuhan tangan yang lembut dan juga ciuman. Tetapi banyak wanita mengeluh kepada pasangan mereka, karena tidak pernah melakukan hal ini kecuali saat foreplay. Seorang istri sebaiknya juga membuat suami sadar akan pentingnya kenikmatan dalam aktivitas saling bersentuhan (non-seksual). Istri dapat memulainya memberi pijatan rileks dan belaian lembut pada wajah dan rambut dan dilakukan secara bergantian. Ketika suami menikmati sentuhan mesra ini, katakan padanya apa yang membuat ia merasa dicintai.

7. Kehangatan "afterplay" menjadi poin penting
Kebutuhan wanita akan kehangatan sebenarnya terus berlanjut setelah hubungan seks selesai. Tak heran bisa muncul istilah "afterplay", yakni momen yang tak kalah pentingnya setelah pasangan mencapai orgasme. Beberapa wanita terkadang mengeluh karena kebanyakan pria biasanya akan segera tertidur setelah berhubungan intim. Memang benar bahwa saat pria melakukan hubungan seks, tingkat endorfin-nya menjadi sangat tinggi. Namun segera setelah ejakulasi, hormon tersebut melalui sebuah fase yang disebut refraktori, dan terjadi penurunan fungsi dan sistem tubuh.

Pada wanita, fase ini biasanya terjadi secara bertahap. Sehingga, lagi-lagi perlu adanya komunikasi yang baik agar momen afterplay ini tidak terlewatkan. Suami istri dapat membiasakan membuat 'obrolan bantal' usai bercinta. Bagi perempuan, hal ini bisa meningkatkan kualitas hubungan dan juga komitmen antar pasangan.


Membongkar 10 Mitos dan Fakta Tentang Pria Mandul


Meski kita sering mendengar berita tentang pria berusia tua yang masih bisa menghamili wanita, tetapi fakta justru membuktikan bahwa angka kejadian infertilitas atau kemandulan pada pria semakin meningkat. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai infertilitas pada pria, simak penjelasan Dr. Rashmi Sharma, Konsultan Fertility & IVF, di Moolchand:

1. Mitos: Infertilitas adalah masalah perempuan.
Fakta: "Ini tidak benar. Faktanya, sekitar 40 persen masalah infertilitas disebabkan oleh laki-laki," kata Sharma.

2. Mitos: Stres adalah salah satu penyebab utama ketidaksuburan.
Fakta: Salah. Sebenarnya, stres hanya mempengaruhi gairah seks seseorang tetapi tidak kualitas air mani atau kuantitas. Dengan demikian tidak akan menyebabkan kemandulan. "Jadi, jika hubungan seksual Anda sudah baik dan tetapi pasangan Anda masih tidak hamil, maka segera cari bantuan medis," katanya.

3. Mitos: Menjaga testis tetap dingin akan meningkatkan kualitas air mani (sperma).
Fakta: Salah. Mendinginkan testis dengan menggunakan es tidak hanya berbahaya tetapi juga tidak efektif. Tetapi, mengenakan pakaian ketat dan mengemudi berkepanjangan harus dihindari karena meningkatkan suhu skrotum dan mempengaruhi kualitas sperma akibat panas dan radiasi. "Misalnya, terlalu lama memangku laptop, sering mandi air panas atau sauna tidak baik untuk sperma dan terbukti oleh banyak penelitian dapat mengurangi jumlah sperma," jelasnya.

4. Mitos: Hanya pria berusia tua yang memiliki masalah infertilitas.
Fakta: Tidak, bahkan pria muda dapat memiliki masalah infertilitas yang parah. Menurut Sharma, ketiadaan sperma atau jumlah sperma yang sangat rendah dapat ditemui pada usia 20 tahun.

5. Mitos: Apakah merokok dan minum menyebabkan infertilitas pada pria?
Fakta: Ini bukan mitos. Berhenti merokok dan mengurangi minum alkohol sangat menguntungkan karena keduanya dikenal dapat meracuni sperma.

6. Mitos: Suplemen gizi tidak membantu dalam meningkatkan kualitas sperma.
Fakta: Anti-oksidan seperti vitamin C, vitamin E, seng, selenium dapat membantu meningkatkan jumlah sperma, tapi hanya sampai batas tertentu.

7. Mitos: Ponsel disimpan di saku memancarkan gelombang elektromagnetik, yang merusak kualitas sperma.
Fakta: "Ini tidak selalu benar. Karena kekhawatiran tersebut belum dapat dibuktikan dengan penelitian yang lebih besar," katanya.

8. Mitos: Jika Anda sudah memiliki anak sebelumnya, tidak akan menderita infertilitas di kemudian hari.
Fakta: Tidak ada jaminan untuk hal ini. Ada berbagai alasan untuk seseorang mengalami infertilitas sekunder, seperti ovulasi yang tidak teratur pada wanita, berkurangnya konsentrasi sperma pada pria atau perubahan hormon lain yang mempengaruhi baik pria maupun wanita.

9. Mitos: Bobot tubuh tidak mempengaruhi kesuburan pria.
Fakta: Salah. Pria dengan indeks massa tubuh yang optimal (BMI) sekitar 20-25 cenderung memiliki sperma yang lebih baik dan produksi sperma yang lebih normal. Sedangkan pria yang kelebihan berat badan harus berusaha untuk menurunkan berat badan dengan cara-cara yang sehat.

10. Mitos: Bersepeda atau naik motor terlalu sering mempengaruhi kesuburan laki-laki atau jumlah sperma?
Fakta: Tidak benar! Bersepeda tidak mempengaruhi jumlah sperma. Namun, masalah yang harus menjadi perhatian pengendara sepeda sebenarnya lebih terkait dengan ereksi," katanya.



Makanan Terbaik untuk Ibu Menyusui


Sebagai ibu baru, salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk diri sendiri dan bayi adalah mengonsumsi makanan yang sehat. Ibu baru dapat secara teratur mengonsumsi makanan yang meningkatkan energi. Sehingga akan memberikan stamina yang dibutuhkan untuk menjadi ibu terbaik.

Mengonsumsi makanan yang kaya gizi pada interval yang teratur sepanjang hari dapat memaksimalkan energi sebagai ibu baru. Dan untuk ibu menyusui, penting untuk mengetahui bahwa kualitas ASI tetap hampir sama tidak peduli apa yang dipilih untuk dimakan.

Sehingga jika ibu menyusui tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari diet sehari-hari, maka akan mengambil simpanan nutrisi dalam tubuh. Maka sebaiknya ibu menyusui memperhatikan keseimbangan asupan makanan sehari-hari untuk menunjang nutrisi yang dikeluarkan dalam bentuk ASI untuk bayi.

Berikut 12 makanan yang baik untuk dikonsumsi ibu menyusui seperti dikutip dari WebMD, Jumat (27/1/2012) antara lain:

1. Ikan salmon

Ikan salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi. Semua ASI mengandung DHA, tetapi tingkat nutrisi penting ini lebih tinggi pada ASI yang mendapatkan DHA lebih dari diet sehari-hari ibu.

DHA dalam ikan salmon juga dapat memperbaiki suasana hati. Hasil studi menunjukkan bahwa, DHA memainkan peran dalam mencegah depresi pasca melahirkan. Pedoman FDA mengatakan ibu yang menyusui harus membatasi konsumsi ikan rendah merkuri sampai 12 ons per minggu. Salmon dianggap memiliki kadar merkuri rendah bila dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.

2. Produk susu rendah lemak

Produk susu adalah bagian penting dari bahan makanan bagi ibu menyusui yang sehat. Selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D, produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika menyusui, susu yang sarat dengan kalsium dapat membantu perkembangan tulang bayi.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyertakan setidaknya 3 cangkir susu setiap hari sebagai bagian dari diet.

3.Daging sapi tanpa lemak

Bila sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi sebagai ibu baru, maka sebaiknya mencari makanan yang kaya zat besi, seperti daging sapi tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras energi. Juga, ketika menyusui, maka perlu makan protein tambahan dan vitamin B12. Daging sapi tanpa lemak merupakan sumber yang sangat baik untuk kedua nutrisi tersebut.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang ginjal, adalah makanan yang baik untuk ibu menyusui. Bukan saja makanan tersebut kaya akan zat besi, tetapi mereka juga merupakan sumber protein nabati yang berkualitas.

5. Bluberi

Ibu menyusui harus yakin untuk mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi yang kaya antioksidan adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu menyusui.

Buah ini mengandung vitamin dan mineral dan memberikan dosis karbohidrat yang sehat untuk menjaga tingkat energi tetap tinggi.

6. Beras merah

Jika mencoba untuk menurunkan berat badan bayi, ibu mungkin tergoda untuk secara drastis mengurangi konsumsi karbohidrat. Tetapi menurunkan berat badan terlalu cepat dapat menyebabkan ASI lebih sedikit dan membuat ibu merasa lemah dan lesu.

Lebih baik untuk menggabungkan makanan sehat, seperti gandum dan beras merah dalam diet untuk menjaga tingkat energi. Beras merah juga menyediakan tubuh kalori yang memadai untuk memproduksi ASI dengan kualitas terbaik.

7. Jeruk

Jeruk adalah makanan terbaik untuk meningkatkan energi untuk ibu menyusui. Karena ibu menyusui memerlukan vitamin C bahkan lebih banyak daripada wanita hamil. Jeruk adalah makanan yang baik untuk ibu menyusui.

8. Telur

Kuning telur adalah salah satu dari beberapa sumber alami vitamin D. Vitamin D merupakan nutrisi penting untuk menjaga tulang kuat dan membantu pertumbuhan tulang bayi. Selain itu, telur juga serbaguna untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

9. Roti gandum

Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi pada tahap awal kehamilan. Asam folat adalah nutrisi penting dalam ASI yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik bagi bayi. Roti gandum dan pasta yang diperkaya dengan folat sangat baik untuk ibu menyusui. Roti gandum juga memberikan dosis yang sehat dari serat dan zat besi.

10. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau kaya dengan vitamin A, sehingga bayi juga perlu mendapatkannya dari ASI. Sayuran berdaun hijau juga merupakan sumbe kalsium,vitamin C, dan zat besi. Sayuran berdaun hijau juga mengandung antioksidan dan rendah kalori.

11. Sereal gandum

Salah satu makanan terbaik untuk meningkatkan energi untuk ibu baru di pagi hari adalah sarapan sehat dengan sereal gandum. Banyak sereal yang tersedia dan telah diperkaya dengan vitamin dan nutrisi esensial untuk membantu memenuhi kebutuhan harian.

12. Air

Ibu baru yang sedang menyusui sangat berisiko mengalami dehidrasi. Untuk menjaga tingkat energi dan produksi ASI, pastikan untuk mendapatkan asupan cairan yang cukup. Namun, hindari minuman yang mengandung kafein. Karena kafein dapat terkandung dalam ASI dan dapat menyebabkan bayi menjadi mudah marah dan sulit tidur.

sumber : detikhealth

Segelas Susu Tingkatkan Performa Otak


Susu merupakan salah satu sumber makanan bergizi seimbang yang tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak, tetapi juga remaja, dewasa dan orang tua. Selain memberikan asupan nutrisi penting bagi tubuh, minum susu juga punya peran besar dalam meningkatkan fungsi otak.

Sebuah riset teranyar mencatat bahwa mereka yang minum segelas susu sehari, cenderung mendapatkan nilai lebih baik saat dilakukan pengujian terkait memori dan fungsi otak.

Minum setidaknya satu gelas susu setiap hari tidak hanya meningkatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga memiliki dampak positif untuk otak dan kinerja mental, menurut sebuah riset yang dipublikasikan dalam Dairy Journal.

Dalam risetnya, peneliti di University of Maine melibatkan lebih dari 900 pria dan wanita usia 23-98 tahun. Peserta diminta untuk melalui serangkaian tes otak - termasuk tes visual-spasial, verbal dan tes kerja memori otak, serta melacak kebiasaan konsumsi susu dari peserta. Dari delapan pengukuran yang berbeda terkait kinerja mental dan tanpa memandang usia, diketahui bahwa mereka yang minum susu - setidaknya satu gelas setiap hari - memiliki kerja mental lebih baik ketimbang mereka yang jarang minum susu. Bahkan, peminum susu juga cenderung mengadopsi pola makan sehat secara keseluruhan.

Dari temuan tersebut peneliti berkesimpulan bahwa susu tidak hanya baik untuk kesehatan tulang untuk jantung, tetapi memiliki potensi untuk mencegah penurunan mental seiringi penambahan usia. Para ilmuwan mengindikasikan bahwa ada beberapa nutrisi pada susu, yang memiliki efek langsung terhadap peningkatan fungsi otak - untuk memperlambat atau mencegah disfungsi neuropsikologis.

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Difteri


DIFTERI ICD-9 032; ICD-10 A36

1. Identifikasi

Difteri adalah suatu penyakit bakteriakut terutama menyerang tonsil, faring, laring, hidung, adakalanya menyerang selaput lendir atau kulit serta kadang-kadang konjungtiva atau vagina. Timbulnya lesi yang khas disebabkanoleh cytotoxin spesifik yang dilepas oleh bakteri. Lesi nampak sebagai suatumembran asimetrik keabu-abuan yang dikelilingi dengan daerah inflamasi.Tenggorokan terasa sakit, sekalipun pada difteriafaucial atau pada difteriafaringotonsiler, diikuti dengan kelenjar limfe yang membesar dan melunak.Pada kasus-kasus yang sedang dan berat ditandai dengan pembengkakan dan oedemadi leher dengan pembentukan membran pada trachea secara ekstensif dan dapatterjadi obstruksi jalan napas.

Difteri hidung biasanya ringan dan kronis dengan salah satu rongga hidungtersumbat dan terjadi ekskorisasi (ledes). Infeksi subklinis (atau kolonisasi) merupakan kasusterbanyak. Toksin dapat menyebabkan myocarditis dengan heartblock dan kegagalan jantung kongestif yang progresif, timbul satu minggusetelah gejala klinis difteri. Gejala lain yang muncul belakangan antara lain neuropatiyang mirip dengan Guillain Barre Syndrome. Tingkat kematian kasusmencapai 5-10% untuk difteri noncutaneus, angka ini tidak banyak berubah selama50 tahun. Bentuk lesi pada difteria kulit bermacam-macam dan tidak dapatdibedakan dari lesi penyakit kulit yang lain, bisa seperti atau merupakanbagian dari impetigo.

Pengaruh toksin difteria pada lesiperifer tidak jelas. Difteria sebaiknya selalu dipikirkan dalam membuatdiferensial diagnosa pada infeksi bakteri (khususnya Streptococcus) dan viralpharingitis, Vincent’s angina, mononucleosis infeksiosa, syphilis pada mulutdan candidiasis.

Perkiraan diagnosa difteri didasarkan pada ditemukan adanya membran asimetriskeabu-abuan khususnya bila menyebar ke ovula dan palatum molle pada penderitatonsillitis, pharingitis atau limfadenopati leher atau adanya dischargeserosanguinus dari hidung. Diagnosa difteri dikonfrimasi dengan pemeriksaanbakteriologis terhadap sediaan yang diambil dari lesi.

Jika diduga kuat bahwa kasus ini adalah penderita difteria maka secepatnya diberikan pengobatan yang tepatdengan antibiotika dan pemberian antitoksin. Pengobatan ini dilakukan sambil menunggu hasilpemeriksaan laboratoriumnya negative.



2.Penyebab Penyakit



Penyebab penyakit adalah Corynebacteriumdiphtheria dari biotipe gravis, mitis atau intermedius. Bakteri membuattoksin bila bakteri terinfeksi oleh coryne bacteriophage yang mengandungdiphtheria toxin gene tox. Strain nontoksikogenik jarang menimbulkanlesi lokal, namun strain ini dikaitkan dengan kejadian endokarditis infektif.




3. Distribusi Penyakit

Penyakit ini muncul terutama padabulan-bulan dimana temperatur lebih dingin di negara subtropis dan terutamamenyerang anak-anak berumur di bawah 15 tahun yang belum diimunisasi. Seringjuga dijumpai pada kelompok remaja yang tidak diimunisasi. Di negara tropisvariasi musim kurang jelas, yang sering terjadi adalah infeksi subklinis dandifteri kulit.

Di Amerika Serikat dari tahun 1980hingga 1998, kejadian difteri dilaporkan rata-rata 4 kasus setiap tahunnya; duapertiga dari orang yang terinfeksi kebanyakan berusia 20 tahun atau lebih. KLByang sempat luas terjadi di Federasi Rusia pada tahun 1990 dan kemudian menyebarke negara-negara lain yang dahulu bergabung dalam Uni Soviet dan Mongolia.Faktor risiko yang mendasari terjadinya infeksi difteri dikalangan orang dewasaadalah menurunnya imunitas yang didapat karena imunisasi pada waktu bayi, tidaklengkapnya jadwal imunisasi oleh karena kontraindikasi yang tidak jelas, adanyagerakan yang menentang imunisasi serta menurunnya tingkat sosial ekonomimasyarakat.

Wabah mulai menurun setelah penyakit tersebut mencapaipuncaknya pada tahun 1995 meskipun pada kejadian tersebut dilaporkan telahterjadi 150.000 kasus dan 5.000 diantaranya meninggal dunia antara tahun1990-1997. Di Ekuador telah terjadi KLB pada tahun 1993/1994 dengan 200 kasus,setengah dari kasus tersebut berusia 15 tahun ke atas. Pada kedua KLB tersebutdapat diatasi dengan cara melakukan imunisasi massal.



4.Reservoir: Manusia.



5.Cara Penularan



Cara penularan adalah melalui kontak dengan penderitaatau carrier; jarangsekali penularan melalui peralatan yang tercemar oleh discharge dari lesipenderita difteri. Susu yang tidak dipasteurisasi dapat berperan sebagai mediapenularan.



6.Masa Inkubasi



Biasanya 2-5 hari terkadang lebih lama.



7.Masa Penularan



Masa penularan beragam, tetap menular sampai tidakditemukan lagi bakteri dari discharge dan lesi; biasanya berlangsung 2 mingguatau kurang bahkan kadangkala dapat lebih dari 4 minggu. Terapi antibiotik yangefektif dapat mengurangi penularan. Carrier kronis dapat menularkan penyakitsampai 6 bulan.







8. Kerentanan dan Kekebalan

Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki imunitas biasanyamemiliki imunitas juga; perlindungan yang diberikan bersifat pasif dan biasanyahilang sebelum bulan keenam. Imunitas seumur hidup tidak selalu, adalahimunitas yang didapat setelah sembuh dari penyakit atau dari infeksi yangsubklinis. Imunisasi dengan toxoid memberikan kekebalan cukup lamanamun bukan kekebalan seumur hidup. Sero survey di Amerika Serikat menunjukkanbahwa lebih dari 40% remaja kadar antitoksin protektifnya rendah; tingkatimunitas di Kanada, Australia dan beberapa negara di Eropa lainnya jugamengalami penurunan. Walaupun demikian remaja yang lebih dewasa ini masihmemiliki memori imunologis yang dapat melindungi mereka dari serangan penyakit.Di Amerika Serikat kebanyakan anak-anak telah diimunisasi pada kuartal ke-2sejak tahun 1997, 95% dari anak-anak berusia 2 tahun menerima 3 dosis vaksindifteri. Antitoksin yang terbentuk melindungi orang terhadap penyakit sistemiknamun tidak melindungi dari kolonisasi pada nasofaring.



9. Cara-cara Pemberantasan



A. Cara Pencegahan



1) Kegiatanpenyuluhan sangatlah penting: beri penyuluhan kepada masyarakat terutama kepadapara orang tua tentang bahaya dari difteria dan perlunya imunisasi aktifdiberikan kepada bayi dan anak-anak.

2) Tindakan pemberantasan yang efektif adalah denganmelakukan imunisasi aktif secara luas (massal) dengan Diphtheria Toxoid (DT).Imunisasi dilakukan pada waktu bayi dengan vaksin yang mengandung diphtheriatoxoid, tetanus toxoid, antigen “acellular pertussis: (DtaP, yang digunakan diAmerika Serikat) atau vaksin yang mengandung “whole cell pertusis” (DTP).Vaksin yang mengandung kombinasi diphtheria dan tetanus toxoid antigen “wholecell pertussis”, dan tipe b haemophillus influenzae (DTP-Hib) saat ini jugatelah tersedia.

3) Jadwal imunisasi

4) Upaya khusus perlu dilakukan terhadap mereka yang terpajan denganpenderita seperti kepada para petugas kesehatan dengan cara memberikanimunisasi dasar lengkap dan setiap sepuluh tahun sekali diberikan dosis boosterTd kepada mereka.

5) Bagi anak-anakdan orang dewasa yang mempunyai masalah dengan sistem kekebalan mereka (immunocompromised)atau mereka yang terinfeksi HIV diberikan imunisasi dengan vaksin diphtheriadengan jadwal yang sama bagi orang normal walaupun ada risiko pada orang-orangini tidak memberikan respon kekebalan yang optimal.



B. PenangananPenderita, Kontak dan Lingkungan Sekitar

1) Laporan kepada petugas kesehatan setempat

2) Isolasi: Isolasi ketat dilakukan terhadap penderitadifteria faringeal, isolasi untuk difteria kulit dilakukan terhadap kontakhingga 2 kultur dari sampel tenggorokan dan hidung (dan sampel dari lesi kulitpada difteria kulit hasilnya negatif tidak ditemukan baksil. Jarak 2 kultur iniharus dibuat tidak kurang dari 24 jam dan tidak kurang dari 24 jam setelahpenghentian pemberian antibiotika. Jika kultur tidak mungkin dilakukan makatindakan isolasi dapat diakhiri 14 hari setelah pemberian antibiotika yangtepat (lihat 9B7 dibawah).

3) Desinfeksi serentak: Dilakukan terhadap semua barangyang dipakai oleh/untuk penderita dan terhadap barang yang tercemar dengandischarge penderita. Dilakukan pencucihamaan menyeluruh.

4) Karantina: Karantina dilakukan terhadap dewasa yangpekerjaannya berhubungan dengan pengolahan makanan (khususnya susu) atauterhadap mereka yang dekat dengan anak-anak yang belum diimunisasi. Marekaharus diistirahatkan sementara dari pekerjaannya sampai mereka telah diobatidengan cara seperti yang diuraikan di bawah dan pemeriksaan bakteriologis menyatakanbahwa mereka bukan carrier.

5) Manajemen Kontak: Semua kontak dengan penderita harusdilakukan kultur dari sample hidung dan tenggorokan, diawasi selama 7 hari.Dosis tunggal Benzathine Penicillin (IM: lihat uraian dibawah untuk dosispemberian) atau dengan Erythromycin selama 7-10 hari direkomendasikanuntuk diberikan kepada semua orang yang tinggal serumah dengan penderitadifteria tanpa melihat status imunisasi mereka. Kontak yang menangani makananatau menangani anak-anak sekolah harus dibebaskan untuk sementara daripekerjaan tersebut hingga hasil pemeriksaan bakteriologis menyatakan merekabukan carrier. Kontak yang sebelumnya sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkapperlu diberikan dosis booster apabila dosis imunisasi terakhir yang merekaterima sudah lebih dari limatahun. Sedangkan bagi kontak yang sebelumnya belum pernah diimunisasi, berikanmereka imunisasi dasar dengan vaksinasi: Td, DT, DTP, DtaP atau DTP-Hibtergantung dari usia mereka.

6) Investigasi kontak dan sumber infeksi: Pencariancarrier dengan menggunakan kultur dari sampel yang diambil dari hidung dantenggorokan tidak bermanfaat jika tindakan yang diuraikan pada 9B5 diatas sudahdilakukan dengan benar. Pencarian carrier dengan kultur hanyabermanfaat jika dilakukan terhadap kontak yang sangat dekat.

7) Pengobatan spesifik: Jika diduga kuat bahwa seseorang menderitadifteria didasarkan kepada gejala klinis maka antitoksin harus diberikansetelah sampel untuk pemeriksaan bakteriologis diambil tanpa harus menungguhasil pemeriksaan bakteriologis tersebut. (Saat iniyang tersedia adalah antitoksin yang berasal dari kuda).



Sebelum diberikan lakukan terlebihdahulu skin test untuk mengetahui adanya hypersensivitas terhadap serum kuda. Jikahasilnya negative, DAT diberikan IM dengan dosis tunggal 20.000 – 100.000 unittergantung berat ringan serta luasnya penyakit. Untuk kasus beratpemberian IM dan IV dilakukan bersama-sama. Pemberian antibiotika tidak dapatmenggantikan pemberian antitoksin.

ProcainPenicillin G (IM) diberikan sebanyak 25.000 – 50.000 unit/kg BB untuk anak-anakdan 1,2 juta unit/kg BB untuk orang dewasa per hari. Dibagi dalam dua dosis.Penderita dapat juga diberikan erythromycin 40-50 mg/kg BB per hari maksimum 2g per hari secara parenteral. Jika penderita sudah bisa menelan dengan baikmaka erythromycin dapat diberikan per oral dibagi dalam 4 dosis per hari ataupenicillin V per oral sebesar 125-250 mg empat kali sehari, selama 14 hari.Pernah ditemukan adanya strain yang resisten terhadap erythromycin namun sangatjarang. Antibiotik golongan macrolide generasi baru seperti azythromycin danchlarithromycin juga efektif untuk strain yang sensitif terhadap erythromycintetapi tidak sebaik erythromycin.

Terapi profilaktik bagi carrier: untuk tujuan profilaktikdosis tunggal penicillin G sebesar 600.000 unit untuk anak usia dibawah 6 tahundan 1,2 juta unit untuk usia 6 tahun ke atas. Atau dapat juga diberikanerythromycin oral selama 7-10 hari dengan dosis 40 mg/kg BB per hari untukanak-anak dan 1 gram per hari untuk orang dewasa.

C.Penanggulangan Wabah



1) Imunisasi sebaiknya dilakukan seluas mungkin terhadapkelompok yang mempunyai risiko terkena difteria akan memberikan perlindunganbagi bayi dan anak-anak prasekolah. Jika wabah terjadi pada orang dewasa,imunisasi dilakukan terhadap orang yang paling berisiko terkena difteria.Ulangi imunisasi sebulan kemudian untuk memperoleh sukurang-kurangnya 2 dosis.

2) Lakukan identifikasi terhadap mereka yang kontak denganpenderita dan mencari orang-orang yang berisiko. Di lokasi yang terkena wabahdan fasilitasnya memadai, lakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus yangdilaporkan untuk menetapkan diagnosis dari kasus-kasus tersebut dan untukmengetahui biotipe dan toksisitas dari C. diphtheriae.



D. Implikasi Bencana

Kejadian luar biasa dapat terjadi ditempat dimana kelompokrentan berkumpul, khususnya bayi dan anak-anak. Kejadian wabah difteriaseringkali terjadi oleh karena adanya perpindahan penduduk yang rentan terhadappenyakit tersebut dalam jumlah banyak.



E. Penanganan Internasional



Orang yang mengadakan kunjungan atau singgah di negara-negara yangterjangkit difteria faucial atau difteria kulit dianjurkan mendapatkanimunisasi dasar. Dosis booster Td diberikan kepada orang yang sebelumnya telahmendapatkan imunisasi.

sumber: manual p2m (I Nyoman Kandun)

Tips Penyimpanan ASI


Masa indah 3 bulan cuti hamil sudah lewat dan Mama harus kembali bekerja? Bukan berarti Mama berhenti memberikan ASI untuk si kecil lho. Dengan berbagai teknologi saat ini, sangatlah memungkinkan bila Mama masih ingin memberikan ASI untuk si kecil. Hanya dengan bantuan breast pump, kulkas atau freezer, ataupun cooler pack, si kecil masih bisa menikmati ASI Mama.


Saat Mama mulai kembali bekerja, Mama bisa memompa ASI secara teratur di kantor. Bila perlu, informasikan hal ini kepada bos Mama atau bagian personalia kantor, siapa tahu mereka bisa membantu Mama mencari tempat yang tepat agar Mama bisa memompa ASI secara nyaman dan tidak terganggu.
Agar Mama bisa memompa ASI dengan nyaman di kantor, Mama membutuhkan:
  1. Breast pump. Mama bisa memilih breast pump yang menggunakan listrik/baterai, sehingga proses pemompaan berjalan lebih cepat, atau pump manual, sesuaikan dengan apa yang nyaman bagi Mama
  2. Botol atau kantung untuk menyimpan ASI yang telah dipompa
  3. Cooler pack untuk menjaga ASI tetap dingin sampai Mama tiba di rumah. Bila kantor Mama memiliki kulkas atau freezer yang bisa Mama gunakan juga menguntungkan
  4. Breast Pad untuk mencegah ‘kecelakaan’ kecil saat ASI keluar tanpa dipompa
  5. Lokasi untuk memompa ASI. Lokasi sebaiknya nyaman, bersih, dan privat, sehingga Mama tidak terganggu saat memompa ASI
Idealnya ASI dipompa setiap 2-3 jam sekali, sehingga ASI yang Mama pompa cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil selama Mama bekerja dan produksi ASI Mama masih terjaga sehingga pada malam hari dan akhir pekan Mama masih bisa menyusui si kecil secara langsung. Selain itu, sebaiknya Mama memompa ASI pada saat dan tempat yang sama setiap hari. Tetap rileks dan hindari stress atau kelelahan agar produksi ASI tetap banyak. Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi makanan sehat dan minum banyak air putih selama bekerja.

Setelah dipompa, ASI sebaiknya disimpan di botol yang terbuat dari plastik atau kaca. Jangan lupa untuk menuliskan data dan jam waktu pemompaan di wadah penyimpan ASI. Jangan pernah mencampurkan ASI segar dengan ASI yang sudah dibekukan.

Cairkan ASI yang telah dibekukan dengan cara meletakkan botol atau kantung penyimpan ASI dalam air panas sampai ASI mencair. Jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI yang telah dibekukan dengan microwave, karena microwave bisa membunuh gizi yang terdapat pada ASI. Jadi sebaiknya bila setelah disimpan lemak ASI mengambang di permukaan, aduk saja ASI tersebut untuk melarutkan lemaknya lagi.

ASI yang dibekukan di freezer bisa bertahan sampai 3-6 bulan. Bila Mama telah mencairkan ASI beku, Mama bisa menyimpannya lagi di kulkas selama 24 jam, tapi bila disimpan dalam suhu ruangan ASI hanya bisa bertahan selama 1 jam. Bila ASI yang dibekukan telah dicairkan, jangan dibekukan lagi ya. Selamat mencoba!