Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Sunday, November 6, 2011

HIV Berbeda Dengan AIDS,

HIV Berbeda Dengan AIDS,: Fase-Fase Infeksi HIVSekali lagi, penting untuk dipertegas lagi di sini bahwa HIV berbeda dengan AIDS, karena kebanyakan orang tidak bisa membedakan antara HIV dan AIDS. HIV adalah virus yang menyerang manusia, sedangkan AIDS adalah sebutan bagi tahap akhir dari infeksi HIV. Banyak orang yang statusnya sudah HIV, tetapi dia belum terkena AIDS. Untuk itu perlu saya kutipkan bahwa:AIDS DALAM ISLAM: KRIS1S MORAL ATAU KRIS1S KEMANUSIAAN?
Pada minggu-minggu awal terinfeksi, virus ini akan berkembang biak secara cepat luar biasa. Pada tahap berikutnya, biasanya tiga bulan, orang yang terinfeksi akan mulai memproduksi antibodi untuk HIV; proses ini disebut dengan istilah sero conversion. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan mengalami infeksi akut pada saat sero conversion ini. Biasanya, orang tersebut akan mengalami demam dan pelebaran kelenjar getah bening. Reaksi sakit ini akan berjalan kurang lebih empat belas hari dan akan sembuh dengan sendirinya. Mungkin juga, seseorang yang terinfeksi akan mengalami gejala-gejala tidak normal pada sistem urat sarafnya.Berikutnya, sebagian besar orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa-apa untuk waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Periode tenang ini disebut latency period. Pada masa latency period, sulit sekali mendeteksi apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak. Masa ini variatif antara empat bulan hingga sepuluh tahun. Namun, umumnya terjadi selama lima tahun. Setelah itu barulah tahap akhir dari infeksi HIV yang disebut AIDS, yang ditandai dengan terjadinya infeksi-infeksi oportunistik dan penyakit-penyakit ganas pada penderita yang memiliki sistem imun atau daya tahan tubuh lemah. Tubercolosys, Pnumocitystis Carinii Pneumonia (PCP), dan Cryptococcal Meningitis adalah infeksi-infeksi oportunistik yang biasanya terjadi pada pasien-pasien AIDS. Kaposi’s Sarcoma adalah jenis kanker yang biasanya juga dijumpai (AusAID, 1995).Dari kutipan tersebut, fase-fase perkembangan infeksi HIV pada diri seseorang bisa diklasifikasikan sebagai berikut:- Stadium Infeksi Primer
Pada stadium infeksi HIV primer biasanya belum ditemukan gejala apa pun, tetapi pada 30-60% setelah 6 minggu terinfeksi, penderita dapat mengalami gejala-gejala ringan, seperti influenza, demam, lelah, sakit pada otot dan persendian, sakit pada saat menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Ada juga yang menunjukkan gejala radang selaput otak f(meningitis aseptic), sakit kepala, hingga terjadi kejang dan kelumpuhan saraf otak. Gejala ini biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.- Stadium Tanpa Gejala
Stadium ini merupakan lanjutan dari infeksi primer yang dimulai sejak terinfeksi atau setelah sembuh dari gejala infeksi primer sampai beberapa bulan/tahun setelah infeksi. Selama bertahun-tahun juga tidak terlihat gejala apa pun, bahkan yang bersangkutan tidak mengetahui dan tidak merasa dirinya telah tertular HIV karena tetap merasa sehat seperti biasa. Pada stadium ini, hanya tes darah yang dapat memastikan bahwa yang bersangkutan telah tertular HIV. Ini yang disebut sebagai silence period.- Stadium dengan Gejala (Ringan/Berat)
Setelah melewati masa beberapa tahun tanpa gejala, akan mulai timbul gejala ringan pada kulit, kuku, dan mulut. Beberapa infeksi jamur, sariawan berulang-ulang, dan peradangan sudut mulut atau bercak-bercak kemerahan akan muncul di kulit. Gejala pada mulut berakibat pada penurunan nafsu makan dan diare ringan. Berat badan pasien juga akan turun, tetapi tidak mencolok (sekitar 10% dari berat badan sebelumnya). Sering juga ada infeksi saluran napas bagian atas yang berulang, tetapi penderita masih bisa beraktivitas seperti biasanya.
kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, gejala seperti itu akan semakin berat. Beberapa gejala tersebut bisa timbul secara bersamaan sekaligus. Sering terjadi infeksi paru (pneumonia) bakterial atau berupa TBC (tubercolosis) yang berat. Aktivitas sudah menurun dan karena sakit, pada bulan terakhir, penderita bisa berada di tempat tidur hampir dua betas jam setiap hari.- Stadium AIDS
Pada tahap ini, berat badan menurun lebih dari 10% dari berat badan sebelumnya, ada pneumonia yang berat, taksoplasmosis otak, demam terus-menerus atau berulang lebih dari satu bulan, diare juga terjadi karena berbagai sebab misalnya, jamur kriptosporidiosis, virus sitomegalo (CMV), infeksi virus herpes, jamur kandida pada kerongkongan (kandidiasis eshopagus), jamur saluran napas, atau infeksi jamur lain seperti histoplasmosis, dan koksidioi-domikosis. Di samping itu, dapat juga ditemukan kanker kelenjar getah bening atau kanker kaposi sarkoma. Aktivitas sangat berkurang dan dalam bulan terakhir penderita Hiv sudah berada di tempat tidur lebih dari dua betas jam sehari, lebih lama daripada stadium sebelumnya. Periode ini juga disebut dengan istilah masa baring.Pustaka- HIV Berbeda Dengan AIDS,Aids Dalam Islam

No comments:

Post a Comment