Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Saturday, January 28, 2012

MUMPS ATAU PENYAKIT GONDONG


Penyakit Mump ataupenyakit gondong telah dilaporkan hampir di seluruh belahan dunia, demikianjuga di Indonesia resiko anak terkena gondok mungkin masih tinggi. Gondok masihendemik di banyak negara di seluruh dunia, sedangkan vaksin MMR digunakan hanya57% dari negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia,terutama di Negara-negara maju. Dalam Inggris dan Wales, sebuah epidemi gondokyang dimulai pada 2005, telah dilaporkan 56.390 kasus kematian.

Penyakit Gondongatau dalam dunia kedokteran dikenal sebagai parotitis atau Mumps adalah suatupenyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yangmenyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahangsehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagianbawah.
Penyakit gondongantersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau epidemik,Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-14 tahun. Peningkatankasus yang besar biasanya didahului pada penularan di tempat sekolah. Padaorang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem sarafpusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
Adapun mereka yangberesiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yangmenggunakan atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk menekan hormonkelenjar tiroid dan mereka yang kekurangan zat Iodium dalam tubuh. Kematiankarena penyakit gondong jarang dilaporkan. Hampir sebagian besar jkasus yangfatal justru terjadi pada usia di atas 19 tahun.
Penyebab danPenularan
Penyakit inidisebabkan oleh virus Mumps yaitu virus berjenis RNA virus yang merupakananggota famii Paramyxoviridae dan genus Paramyxovirus. Terdapat dua permukaanglikoprotein yang terdiri dari hemagglutinin-neuraminidase dan fusion protein.Virus Mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.Penyakit Gondong(Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontaklangsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapatditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelahterjadi pembesaran kelenjar.
Penyakit gondongansangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun, haltersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti bodiyang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia akanmemiliki kekebalan seumur hidupnya.
Penderita penyakitgondong masih dintakan dapat menjadi sumber penularan selama 9 hari sejakkeluhan bengkak ditemukan. Sebaiknya pada periode tersebut penderita dianjurkantidak masuk sekolah atau melakukan aktifitas di keramaian karena akan menjadisumber penularan dan penyebaran penyakit anak-anak di sekitarnya.
Tanda danGejala
Tidak semua orangyang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan sekitar30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical). Namundemikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan, yaitudapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.Masa tunas (masainkubasi) penyakit Gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masatunas dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada tahap awal(1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40derajat celcius), sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyerirahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang(sulit membuka mulut). Kadangkala disertai nyeri telinga yang hebat pada 24 jampertama..
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yangdiawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjarmengalami pembengkakan. Sekitar 70-80% terjadi pembengkakan kelanjar pada duasisi.
Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3-5 hari kemudian berangsur mengempisdan disertai dengan demam yang membaik.
Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar air liur di bawah rahang(submandibula), submaksilaris, kelenjar di bawah lidah (sublingual) dan terjadiedema dan eritematus pada orificium dari duktus. Pada pria akil balik adalanyaterjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui alirandarah.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan hanya secara klinis. Diagnosis ditegakkan bila jelas adagejala infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keteranganadanya kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3minggu sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasillaboratorium air kencing (urin) dan darah.
PemeriksaanLaboratorium
Mengingat penegakandiagnosis hanya secara klinis, maka pemeriksaan laboratorium tidak terlalubermanfaat. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leucopenia dengan limfosiotsisrelative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang mencapaipuncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali dalam duaminggu.
Jika penderitatidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda dan gejalalainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa. Dokter akanmemberikan anjuran pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah.Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumpsantibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitorantibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).
Komplikasi
Hampir semua anakyang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi kadanggejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini dapatmenimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjarliur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masapubertas.
Komplikasiyang dapat terjadi adalah
Orkitis ;peradangan pada salah satu atau kedua testis dilaporkan terjadi pada 10-20%penerita.. Setelah sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarangterjadi kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.
Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus. Timbul nyeriperut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak. Meningitislebih sering terjadi daripada ensefalitis. Gejalanya berupa sakit kepala, kakukuduk, mengantuk, koma atau kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dankebanyakan akan sembuh total. Gejala yang dapat terjadi adalah sakit kepala,demam, mual, muntah, dan meningismus. Ditandai perubahan kesadaran ataugangguan kesadaran.
Pleocytosis yang terjadi pada cairan sumsum tulang. Dalamklinis didiagnosis meningoencephalitis, yaitu gambaran cairan sumsum tulangmononuclear pleocytosis yang terjadi, gukosa tidak normal danhypoglycorrhachia. Virus gondok mungkin terisolasi dari cairan sumsum tulangpada awal penyakit. Gondok meningoencephalitis membawakan prognosa yang baikdan biasanya dikaitkan dengan pemulihan yang baik. Tetapi 1 diantara 400-6.000penderita yang mengalami enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atausaraf yang permanen, seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir minggu pertama.Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri perut. Gejala ini akanmenghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita akan sembuh total.
Nefritis atau Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan airkemih yang kental dalam jumlah yang banyak.
Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa sendi.
Transient myelitis
Polineuritis
Infeksi otot jantung atau miokarditis
Infeksi kelenjar tiroid
Thrombocytopenia purpura
Mastitis atau peradangan payudara.
Pnemonia atau Infeksi paru-paru ini juga pernah dilaporkan sebagai komplikasipada penderita penyakit gondong.
Gangguan sensorineural telinga dan Gangguan pendengaran.
Pengobatan
Pengobatanditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis) dan istirahat selama penderitapanas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat digunakan obat pereda panas dannyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya Parasetamol dan sejenisnya, Aspirintidak boleh diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinyasindroma Reye (bisa karena pengaruh aspirin pada anak-anak).
Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya penderitamenjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat dikurangidengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak tersebut.
Penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas (pankreatitis),dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan cairan melaluiinfus.
Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml convalescent gammaglobulindiperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis. Terhadap virus itu sendiritidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga Pengobatan hanyaberorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita kembali baik dengansendirinya.
Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam “self limiting disease” (penyakityg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit gondongan sebaiknyamenghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam supaya nyeri tidakbertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak.
Pemberian imunomodulator belum terdapat laporan penelitian yang menjunjukkanefektifitasnya.
Pencegahan
Pemberian vaksinasiMMR(mumps, morbili, rubela) untuk mencegah penyakit gondong merupakan bagiandari imunisasi rutin pada masa kanak-kanak, diberikan melalui injeksi pada usia15 bulan. Imunisasi MMR dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasayang belum menderita Gondong. Pemberian imunisasi ini tidak menimbulkan efekpanas atau gejala lainnya. Imunisasi MMR didunakan di Amerika Serikat sejaktahun 1967. Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP) menganjurkanpenggunaannya untuk anak, masa remaja, remaja, dan dewasa. Pada saat itu,masyarakat menganggap pencegahan penyakit gondok bukan merupakan priritas utamadalam p[encegahan kesehatan masyarakat dan dinyatakan ACIP imunisasi MMR adalahmerupakan program kesehatan masyarakat yang kurang efektivitasnya. Namun, padatahun 1972, ACIP mengeluarkan rekomendasi yang kuat untuk menunjukkan bahwaimunisasi MMR merupakan program yang sangat penting. Saat itu ACIP merekomendasikanvaksinasi rutin untuk semua anak-anak berusia 12 tahun atau lebih.
Pada tahun 1980,telahdinayakan sebagai rekomendasi kuat untuk vaksinasi pada anak-anak, remajadan dewasa yang rentan., Setelah itu vaksinasi MMR semakin komprehensif danrekomendasi pengundangan undang-undang pada negara bagian sehingga memerlukanvaksinasi tersebut harus dianjurkan pada saat anak masuk sekolah. Namun, selama1986 dan 1987, wabah besar terjadi di antara kelompok kohort underimmunizedatau orang yang lahir selama 1967-1977, sehingga terjadi perubahan puncak angkakejadian dari usia 5-9 tahun bergeser pada usia 10-19 tahun. Dalam tahun 1989,direkomendasikan ACIP pemberian vaksin campak dan MMR pada anak-anak berusia4-6 tahun pada saat masuk ke taman kanak-kanak atau kelas satu. Selama tahun1988-1998 menurun di antara semua kelompok umur. Pada tahun 1989-1990, wabahbesar terjadi di kalangan siswa di dasar dan sekolah menengah, sebagian besarsiswa di sekolah tersebut telah divaksinasi, menyatakan bahwa kegagalan vaksinasi.. Pada tahun 1991, wabah lain terjadi di sebuah sekolah menengah di manasebagian besar siswa yang telah divaksinasi, kejadian ini juga banyak dikaitkandengan utama kegagalan vaksinasi.

No comments:

Post a Comment