Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Friday, December 16, 2011

mengatasi gigi bayi pertama

mengatasi gigi bayi pertama:





tumbuhnya gigi pertama pada sang bayi aqadalah hal yang menyenangkan setiap orang tua, sama halnya seperti berjalan dan ngomong. Tentunya setiap orang tua menginginkan semua itut.

Gigi pertama anak atau gigi susu adalah pembentukan jalan bagi serangkaian gigi dewasa yang kuat dan sehat. pada usia 7 bulan Kebanyakan bayi hanya memiliki 1 atau 2 gigi. karena pertumbuhan anak bervariasi, dan itu tidak perlu dipermasalahkan, apakah gigi pertamanya tumbuh sebelum atau sesudah ia berusia satu tahun. Sebagian besar gigi susu anak anda telah bertumbuh ketika ia berumur antara 2,5 sampai 3 tahun.



Meneteskan air liur lebih dari biasanya

Pipi bersemu merah

Sulit tidur

Gelisah

Mengunyah atau menggigit-gigit benda keras



Apabila permukaan gusi anak kelihatan pecah-pecah sebelum gigi pertama tumbuh, inilah pertanda bahwa gigi-geliginya beresiko mengalami pembusukan. Pembusukan gigi terjadi ketika bakteri dalam mulut memanfaatkan beberapa jenis karbohidrat, terutama gula, untuk memproduksi zat asam. Zat asam ini menyerang enamel gigi (bungkus luar yang keras) sehingga struktur gigi melemah dan gampang sekali membusuk.



Air liur berperan penting mencegah pembusukan dengan cara membersihkan gigi dari karbohidrat dan asam. Air liur pun membantu memperkuat dan memperbaiki gigi.



Karbohidrat berbentuk gula sangat diperlukan dalam makanan bayi karena merupakan sumber energi penting bagi pertumbuhan yang sehat. Gula berbentuk laktosa terdapat dalam air susu ibu, air susu sapi, dan dalam hampir semua susu formula bayi. Susu formula kedelai dan susu formula bebas-laktosa mengandung karbohidrat pengganti, misalnya sukrosa, maltodekstrin, atau sirup jagung padat.



Perlu diingat juga, semua makanan dan minuman yang mengandung gula apa saja dapat menimbulkan pembusukan gigi. Semakin sering terjadi kontak antara zat ini dengan gigi, dan semakin lama menempel di gigi, makin besar pula resiko terjadinya pembusukan. Oleh karena itu, perawatan kesehatan gigi secara benar adalah sama pentingnya bagi bayi, anak-anak dan orang dewasa.



Tak lama setelah gigi pertama tumbuh, mungkin anda mulai mengenalkan makanan padat kepada bayi sebagai bagian dari proses menyapih. Mulai saat ini dan seterusnya, makanan bayi semakin bervariasi. Gula terdapat dalam berbagai jenis makanan, terutama buah-buahan dan jus buah. Selain itu terdapat juga dalam susu dan produk olahannya, serta dalam berbagai sayuran.



Beberapa jenis makanan lain, seperti misalnya serealia yang diolah untuk sarapan serta makanan manis (contohnya, kue kering, bolu, dan es krim) diberi tambahan gula. Untuk mengurangi resiko pembusukan gigi, sebaiknya makanan yang ditambahi gula hanya diberikan pada jam makan saja. Bersihkanlah gigi bayi sesudah makan.



Ketika bayi memasuki masa sapih, saat itulah anda mulai meletakkan fondasi kuat untuk kesehatan gigi dengan cara memberikan makanan seimbang dan bervariasi. Perhatikanlah petunjuk-petunjuk berikut ini yang dapat membantu anda mengontrol kontak gigi bayi dengan gula sehingga risiko pembusukan berkurang:



Secepat mungkin ajarilah bayi minum dari training cup (gelas untuk berlatih minum). Biasanya mulai usia 6 bulan atau setelah gigi pertama tumbuh.

Jangan biarkan bayi menghirup dari botol atau gelas terlalu lama karena hal ini justru memperlama kontak antara gigi dan gula. Dengan alasan yang sama, jangan gunakan botol susu sebagai pengganti dot/empeng dan jangan membiarkan bayi tertidur selagi minum dari botol. Tertidur selagi minum dari botol juga mengandung resiko tersedak.

Jangan minum dari botol setelah berusia 12 bulan kecuali ahli kesehatan menyarankan demikian.

Jangan menambahkan gula atau zat padat lainnya dalam botol susu.

Jangan mencelupkan dot dalam cairan bergula.

Pada waktu bayi memasuki masa sapih, berikan dia makanan yang seimbang dan bervariasi.

Batasi makanan dan minuman yang ditambahi gula.

Batasi pemberian makanan dan minuman yang ditambahi gula hanya pada jam makan saja; makanan manis diberikan sebagai penutup (dessert) segera sesudah makan. Jangan memberikan cemilan yang terlalu manis/bergula.

Jika bayi merasa haus diantara jam makan, berikanlah air putih matang yang telah didinginkan. Kalau dia menolak, tambahkan satu atau dua tetes jus buah ke dalamnya.



Kebiasaan merawat gigi dengan baik seharusnya ditanamkan sedini mungkin. Dengan demikian gigi tetap sehat dan kuat, sekaligus meletakkan dasar yang baik untuk gigi permanen. Gigi harus disikat karena sisa makanan atau minuman yang mengendap disitu dapat menimbulkan pembusukan.



Ketika gigi bayi sudah tumbuh, anda perlu melindungi gusinya dengan cara menggosoknya perlahan-lahan dengan kain, kapas, atau jari yang bersih. Sekitar usia 6 atau 7 bulan, anda dapat memijat gusinya secara hati-hati dengan sikat gigi khusus. Bentuknya seperti sikat gigi biasa tetapi ujung bulunya terbuat dari karet dan dirancang sedemikian rupa untuk membiasakan bayi terhadap stimulasi sebuah sikat gigi. Sikat ini bisa digigit-gigit bayi menjelang tumbuhnya gigi pertama; akan tetapi jangan biarkan dia menggigit-gigit tanpa pengawasan untuk mencegah resiko tertelan.



Begitu tumbuh, gigi bayi bisa mulai dibersihkan. Gunakan kain lembut atau kapas untuk membersihkan gigi pertama. Ketika jumlahnya sudah 2 atau lebih, gunakan sikat gigi bayi yang lembut dengan secolek pasta gigi bayi. Konsultasikan dengan dokter gigi atau ahli kesehatan sebelum menggunakan pasta gigi yang mengandung fluorida.



Sikatlah dengan hati-hati; gusi bayi masih sangat lembut dan gampang terluka. Bagian depan, belakang, dan sela-sela gigi beserta permukaan gusi untuk menggigit, semuanya harus dibersihkan. Selalu perhatikan, apakah ada gigi baru yang tumbuh.



Apabila giginya masih 1 atau 2 cukup dibersihkan sehari sekali, tetapi lebih dari itu sebaiknya disikat 2 kali sehari.



Bersihkan gigi bayi pada waktu malam sesudah makan terakhir. Bila dia merasa haus dimalam hari, cukup berikan air matang yang dingin.



Fluorida adalah mineral yang terdapat dalam lapisan enamel gigi dan berfungsi memperkuat sehingga gigi tidak mudah busuk. Ada beberapa jenis fluorida yang digunakan untuk melindungi gigi. Seharusnya air minum lokal juga mengandung fluorida dalam kadar yang melindungi. Bila mineral ini tidak terdapat di dalamnya maka biasanya dokter gigi menyarankan penggunaan suplemen fuorida (pada umumnya dalam bentuk tetes atau tablet). Jangan campur suplemen ini dalam susu bayi karena hal itu justru menghambat penyerapan fluorida.



Sebagai bahan tambahan dalam pasta gigi, fluorida diketahui mencegah karies gigi. Akan tetapi, kelebihan fluorida dapat menimbulkan fluorosis yaitu keadaan dimana enamel gigi berbercak-bercak secara permanen. Anak-anak dibawah 2 tahun sangat beresiko mengalami fluorosis karena refleks menelan mereka belum terkontrol dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahli kesehatan tentang penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida secara tepat ketika anak masih bayi.

No comments:

Post a Comment