Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Friday, October 28, 2011

Efek Samping Obat Anti Depresi

Efek Samping Obat Anti Depresi: Depresi adalah gangguan di mana keadaan murung setelah 2-3 minggu masih juga bertahan atau bahkan memburuk.
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat) :

Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan, dan
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.

Gejala lainnya :

Konsentrasi dan perhatian berkurang;
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
Tidur terganggu;
Nafsu makan berkurang.

Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
Teori monoamin menyatakan bahwa depresi diakibatkan oleh terganggunya keseimbangan antara neurotransmitter didalam otak. Khsusunya akibat terutama kekurangan serotonin (dan atau noradrenalin) di saraf-saraf otak.
Obat antidepresiva atau obat antimurung adalah obat yang mampu memperbaiki suasana jiwa (“mood”) dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung.
Obat-obat antidepresi dibagi menjadi empat golongan yaitu obat antidepresi trisiklik, tetrasiklik, Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI), dan Monoamin Oxydase Inhibitor (MAOI).
Adapun efek samping dari obat-obat antidepresi ini dapat berupa:

Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun)
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia)
Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi)
Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia)


Untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan:

Mulut kering dapat diatasi dengan meminta pasien mengunyah permen karet tanpa gula atau permen tanpa gula, memakai larutan pilocarpine 1 persen, suatu agonis kolinergik, sebagai larutan pencuci mulut tiga kali sehari, tablet bethanechol, suatu agonis kolinergik lainnya, 10 sampai 30 mg, sekali atau dua kali sehari.
Pandangan kabur dapat diatasi dengan tetes mata kolinimimetik, suatu larutan pilocarpine 1 persen sebagai obat tetes mata.
Retensi urin dapat diatasi dengan bethanechol
Konstipasi dapat diatasi dengan laksatif pembentuk massa
Hipotensi ortostatik dapat diatasi dengan memilihkan obat dengan aktivitas adrenergik-?1 yang rendah. Atau memberikan instruksi kepada pasien untuk bangkit perlahan-lahan dan duduk segera jika mengalami rasa pusing.
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan jantung.

No comments:

Post a Comment