Powered By Blogger
http://arif-healthy.blogspot.com/

Sunday, November 6, 2011

Karsinoma kolorektal

Karsinoma kolorektal:

a. Definisi


Karsinoma kolorektal adalah tumor ganas epithelial dari mukosa usus besar (kolon) dan atau rektum.


b. Epidemiologi


Karsinoma usus besar umumnya jarang ditemukan pada usia kurang dari 40 tahun kecuali merupakan komplikasi dari penyakit lain seperti kolitis ulseratif kronis granulomatosa, multipel poliposis familial, sindroma Gardner, sindroma Turcot dan sindroma kanker familial lain yang jarang dan tidak berhubungan dengan polip.


Pada populasi umum, resiko terjadinya karsinoma kolorektal secara nyata meningkat pada usia lebih dari 50 tahun dan menjadi dua kali lipat lebih besar pada setiap dekade berikutnya. Karsinoma rektal lebih banyak dijumpai pada laki-laki dibanding perempuan, namun pada karsinoma kolon tidak ada perbedaan yang mencolok antara laki-laki dan perempuan. Kenyataan ini dan berdasarkan pengamatan yang lain mengisyaratkan suatu kemungkinan bahwa karsinoma kolon dan karsinoma rektal mungkin merupakan penyakit yang berbeda dengan penyebab yang berbeda pula.



c. Etiologi


Secara umum dinyatakan bahwa perkembangan karsinoma kolorektal merupakan interaksi antara faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor lingkungan multipel beraksi terhadap predisposisi genetik atau defek yang didapat dan berkembang menjadi karsinoma kolorektal(7).


Berdasarkan perkembangannya karsinoma kolorektal dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:


1. Kelompok yang diturunkan (inherited) mencakup kurang dari 10 %


2. Kelompok sporadik, mencakup sekitar 70 %


3. Kelompok familial, mencakup sekitar 20 %


Kelompok diturunkan adalah mereka yang dilahirkan sudah dengan mutasi germline pada salah satu allele dan terjadi mutasi somatik pada allele yang lain, contohnya adalah Familial Adenomatous Polyposis (FAP) dan Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer (HNPCC).


HNPCC terdapat pada sekitar 5 % dari karsinoma kolorektal. Kelompok sporadik membutuhkan dua mutasi somatik, satu pada masing-masing allele. Kelompok familial tidak sesuai kedalam salah satu sindroma inherited yang dominan (FAP dan HNPCC) dan lebih dari 35 % terjadi pada umur muda. Meskipun kelompok familial dari karsinoma kolorektal dapat terjadi karena kebetulan saja, akan tetapi faktor lingkungan, mutasi penetran yang lemah atau mutasi germline dapat berperan.


Terdapat dua jalur utama untuk inisiasi dan progresi tumor yaitu jalur LOH (loss of heterozygosity) dan jalur RER (replication error). Jalur LOH ditandai dengan gangguan pasangan / allele kromosom sehingga menjadi aneuploidi atau poliploidi, dan 80 % karsinoma kolorektal terjadi melalui jalur ini. Sedangkan sisanya yaitu sekitar 20 % melalui jalur RER yaitu salah susun DNA dalam replikasinya.



Karsinoma kolorektal dapat terjadi pada semua umur, namun umur tua merupakan faktor dominan karsinoma kolorektal. Insidensi naik setelah usia 40 tahun dan di Amerika Serikat ditemukan lebih dari 70 % penderita berusia di atas 50 tahun. . Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya karsinoma kolorektal, diantaranya adalah:



- Inflamasi intestinal


Penyakit yang menyebabkan inflamasi kolon dalam waktu yang lama, seperti colitis ulserativa dan Crohn’s disease, dapat meningkatkan faktor resiko berkembang menjadi karsinoma kolorektal. Pada pancolitis ulserativa, resiko menjadi karsinoma sekitar 2 % setelah 10 tahun, 8 % setelah 20 tahun dan 18 % setelah 30 tahun.



- Riwayat keluarga


Seseorang lebih mudah menderita karsinoma kolorektal jika memiliki orang tua, saudara atau anak yang menderita penyakit ini. Pada beberapa kasus, hubungannya bukan karena herediter atau genetik, namun kanker yang diderita dalam satu keluarga dapat diakibatkan oleh paparan bahan karsinogen dari lingkungan atau makanan.



- Makanan


Karsinoma kolon dan rektum berhubungan dengan diet rendah serat serta tinggi lemak dan kalori, namun masih dalam penelitian. Bagaimanapun, diet tinggi serat, rendah lemak memberikan keuntungan meningkatkan kesehatan dan menjauhkan potensi berkembangnya karsinoma kolorektal.



- Gaya hidup


Pada orang yang malas melakukan aktivitas, lebih mudah terkena karsinoma kolorektal. Hal tersebut dikarenakan pada orang yang tidak aktif, proses pengeluaran menjadi lebih lama sehingga feses menumpuk di kolon.



- Diabetes


Orang yang menderita diabetes mempunyai kemungkinan 30 % lebih tinggi untuk menderita karsinoma kolorektal.



- Merokok


Perokok jangka lama (periode induksi 30 – 40 tahun) mempunyai resiko lebih besar 1,5 – 3 kali. Merokok berhubungan dengan kenaikan resiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan resiko perubahan adenoma menjadi karsinoma kolorektal, terutama pada orang yang telah merokok lebih dari 35 tahun.



- Alkohol


Pemakaian alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya karsinoma kolorektal.

No comments:

Post a Comment