Bagi masyarakat konsumen susu formula, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyningsih mengingatkan delapan hal yang harus diperhatikan.
Pertama, perhatikan tanggal kedaluwarsa susu. Jangan sampai bayi mengkonsumsi susu yang sudah kedaluwarsa.
Kedua, perhatikan apakah kaleng atau kemasan susu sudah penyok atau tidak karena bentuk yang tidak sempurna memperbesar kemungkinan bagi bakteri untuk masuk dalam kemasan.
Ketiga, yang dinilai paling penting adalah agar bayi di bawah enam bulan tidak diberi susu formula. Sebisa mungkin mendapatkan ASI ekslusif dimana pemberian ASI ini dilanjutkan hingga usia dua tahun ditambah makanan pendamping ASI.
Keempat dan kelima, bagi mereka yang terpaksa mengonsumsi susu formula, upayakan untuk menyiapkan susu dengan bersih dan steril misalnya dengan mencuci tangan dan memastikan botol yang digunakan bersih dan steril.
Keenam, seduhlah susu dengan air panas yang bersuhu di atas 70 derajat Celcius yang dapat mematikan bakteri tersebut.
Ketujuh, setelah diseduh dengan air panas, susu harus segera diminumkan setelah mencapai suhu yang sesuai. Jangan disimpan hingga dingin atau lebih lama dari dua jam.
Kedelapan, tidak menggunakan susu yang kalengnya telah terbuka lebih dari delapan hari.
"Jadi setelah delapan hari ganti kaleng baru. Bakteri ini ada dimana-mana, jadi bisa saja masuk (kedalam kaleng)," ujarnya.
No comments:
Post a Comment