Kesehatan Seksual: Gangguan Kesehatan SeksualDorongan seks suami istri yang menurun dapat disebabkan oleh macam-macam penyakit fisik, penurunan hormon testosteron, konflik seksual dan nonseksual, gangguan mental, atau obat-obatan tertentu. Jika hambatan-hambatan tersebut bisa diatasi, umumnya dorongan seks dapat berlangsung sampai lanjut usia. Olahraga adalah penunjang kesehatan seksual yang sangat penting pada usila. Olahraga yang teratur akan menghasilkan peredaran darah yang tetap terpelihara ke seluruh tubuh, khususnya ke alat kelamin yang sangat membantu kesehatan seksual.Kontak seksual yang cukup teratur dan dapat dinikmati bersama adalah kunci penting untuk kesehatan seksual pada usila. Yang dimaksud dengan seks bukan hanya senggama, melainkan juga berciuman, cumbuan, dan sebagainya. Keterbukaan dan kesadaran bahwa suami istri bertambah tua sangat diperlukan untuk bisa menikmati masa tua dengan tenang dan bahagia.- Penyebab pada Laki-laki
Sejak usia 30 tahunan, kondisi fisik laki-laki lambat laun mulai menurun. Dengan terjadinya penurunan ini, berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lebih mudah timbul, seperti penyakit jantung, tulang dan sendi, hipertensi, dan diabetes. Umumnya, penyakit tersebut dapat mengganggu kesehatan seksual secara langsung.Walaupun pada laki-laki tidak terjadi penghentian fungsi reproduksi seperti pada perempuan, penurunan spermatogenesis memang berlangsung secara bertahap sesuai dengan bertambahnya usia. Selain itu, pengapuran dan penyempitan pembuluh darah akan menurunkan kemampuan organ penis untuk menerima dan menahan jumlah darah yang diperlukan untuk tegang (ereksi) dan lamanya ereksi tersebut.Dalam proses penuaan, kecepatan dan sensitivitas susunan syaraf juga menurun. Hal ini menyebabkan rangsangan seksual menjadi lambat, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama dan stimulasi langsung di daerah genital untuk mencapai tingkat ereksi yang baik. Keinginan untuk berejakulasi juga menurun, mungkin diakibatkan oleh produksi sperma yang berkurang atau gangguan di daerah prostat.Meskipun demikian, secara faktual dijumpai kesan bahwa laki-laki di atas usia 60 tahun tidak mengutamakan ejakulasi dalam menyelesaikan hubungan seksual. Mereka masih dapat bergairah dan memperoleh kepuasan walaupun tidak disertai ejakulasi. Dalam hal ini pemakaian obat tradisional dapat membantu meningkatkan hasrat seksual, dengan catatan penggunaannya disesuaikan dengan kondisi pemakainya.Penyebab pada Perempuan
Pada proses usia lanjut, perubahan fisik yang penting pada perempuan terdapat pada penampilan yang bertambah tua. Kecantikan wajah, payudara, kulit, dan lain-lain umumnya akan berkurang. Hal ini menyebabkan daya rangsang suami menurun, sehingga banyak perempuan usia lanjut merasa citra dirinya mundur dalam segi seksual.Dari sudut fisiologis, keinginan seks perempuan tidak perlu menurun sesudah mencapai masa menopause. Jumlah hormon estrogen perempuan yang sudah berkurang atau sudah habis dari darah, tidak berpengaruh negatif terhadap dorongan seks, karena masih ada hormon testosteron yang tetap diproduksi.Meskipun ada gangguan rasa nyeri dan sakit ketika melakukan hubungan seksual, sebagai akibat menipisnya dinding vagina dan berkurangnya produksi cairan lendir di liang vagina, hal itu tidak menjadi persoalan besar, selama hubungan dilakukan secara hati-hati. Dengan melakukan hubungan sesering mungkin dan secara teratur, dinding vagina akan adaptif terhadap sentuhan-sentuhan yang mungkin terjadi.Sebaliknya jika dinding ini jarang tersentuh, akan terasa sakit pada permulaannya, tetapi lama-lama akan menjadi hilang. Untuk mengatasi keluhan tersebut, ada ramuan kesehatan tradisional yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi pemakainya.Pustaka- Kesehatan SeksualTanaman obat untuk mengatasi penyakit pada usia lanjut Oleh Herti Maryani
Sejak usia 30 tahunan, kondisi fisik laki-laki lambat laun mulai menurun. Dengan terjadinya penurunan ini, berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lebih mudah timbul, seperti penyakit jantung, tulang dan sendi, hipertensi, dan diabetes. Umumnya, penyakit tersebut dapat mengganggu kesehatan seksual secara langsung.Walaupun pada laki-laki tidak terjadi penghentian fungsi reproduksi seperti pada perempuan, penurunan spermatogenesis memang berlangsung secara bertahap sesuai dengan bertambahnya usia. Selain itu, pengapuran dan penyempitan pembuluh darah akan menurunkan kemampuan organ penis untuk menerima dan menahan jumlah darah yang diperlukan untuk tegang (ereksi) dan lamanya ereksi tersebut.Dalam proses penuaan, kecepatan dan sensitivitas susunan syaraf juga menurun. Hal ini menyebabkan rangsangan seksual menjadi lambat, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama dan stimulasi langsung di daerah genital untuk mencapai tingkat ereksi yang baik. Keinginan untuk berejakulasi juga menurun, mungkin diakibatkan oleh produksi sperma yang berkurang atau gangguan di daerah prostat.Meskipun demikian, secara faktual dijumpai kesan bahwa laki-laki di atas usia 60 tahun tidak mengutamakan ejakulasi dalam menyelesaikan hubungan seksual. Mereka masih dapat bergairah dan memperoleh kepuasan walaupun tidak disertai ejakulasi. Dalam hal ini pemakaian obat tradisional dapat membantu meningkatkan hasrat seksual, dengan catatan penggunaannya disesuaikan dengan kondisi pemakainya.Penyebab pada Perempuan
Pada proses usia lanjut, perubahan fisik yang penting pada perempuan terdapat pada penampilan yang bertambah tua. Kecantikan wajah, payudara, kulit, dan lain-lain umumnya akan berkurang. Hal ini menyebabkan daya rangsang suami menurun, sehingga banyak perempuan usia lanjut merasa citra dirinya mundur dalam segi seksual.Dari sudut fisiologis, keinginan seks perempuan tidak perlu menurun sesudah mencapai masa menopause. Jumlah hormon estrogen perempuan yang sudah berkurang atau sudah habis dari darah, tidak berpengaruh negatif terhadap dorongan seks, karena masih ada hormon testosteron yang tetap diproduksi.Meskipun ada gangguan rasa nyeri dan sakit ketika melakukan hubungan seksual, sebagai akibat menipisnya dinding vagina dan berkurangnya produksi cairan lendir di liang vagina, hal itu tidak menjadi persoalan besar, selama hubungan dilakukan secara hati-hati. Dengan melakukan hubungan sesering mungkin dan secara teratur, dinding vagina akan adaptif terhadap sentuhan-sentuhan yang mungkin terjadi.Sebaliknya jika dinding ini jarang tersentuh, akan terasa sakit pada permulaannya, tetapi lama-lama akan menjadi hilang. Untuk mengatasi keluhan tersebut, ada ramuan kesehatan tradisional yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi pemakainya.Pustaka- Kesehatan SeksualTanaman obat untuk mengatasi penyakit pada usia lanjut Oleh Herti Maryani